Suatu hari seorang gadis mendengar
cerita tentang keadaan alam akhirat. Ada seseorang yang berseru kepada
Tuhannya, “Ya Allah, dulu ketika di dunia, dia sering men- dzalimi saya, dia sering bikin
saya sakit hati,
dia berbohong pada saya dan
tidak menepati janjinya. Dia juga hutang kepada saya sebesar ini.”
Cerita ini berlanjut dengan Allah
mengambil semua kebaikannya dan diberikan kepada orang yang ter-dzalimi tadi hingga dirinya tak memiliki
kebaikan lagi. Setelah kebaikannya habis, dosa orang yang di-dzaliminya ditimpakan kepadanya. Dan dimasukkanlah dia ke neraka.
Begitu cerita itu selesai dibacakan,
gadis itu langsung beristighfar. Dirinya tak luput dari
salah dan dosa.
Pasti ada kelakuan yang entah itu langsung atau tidak langsung
telah menyakiti hati orang-orang di sekitarnya. Dan ia pun juga
pernah disakiti, pernah dihutangi.
“Ya
Allah, jika nanti di akhirat aku tiba-tiba teringat kesalahan teman-temanku padaku, teringat hutang-hutang mereka,
tolong ingatkan aku bahwa di dunia aku sudah memaafkan mereka
sebelum mereka meminta
maaf dan aku sudah menganggap hutang
mereka lunas. Aku tak ingin mempersulit keadaan
mereka di akhirat,
Ya Allah. Tetap
jaga hatiku agar meskipun di akhirat nanti
orang-orang meminta
pertanggungjawaban atas kesalahanku, mengambil seluruh amal baikku, tolong jaga hatiku
supaya aku tidak menyalahkan orang
lain atas apa yang aku alami. Di dunia ini, aku sudah memaafkan dan
mengikhlaskan segalanya, Ya Allah.”
Gadis itu tak mau menjadi beban orang
lain di akhirat. Karena Allah
sudah menuliskan di Al-Quran bahwa
orang- orang akan menyalahkan satu sama lain. Dan dia tidak mau menyalahkan siapa-siapa meskipun
nanti di akhirat orang- orang menyalahkannya.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari kesusahan di hari pembalasan. Mudah bagi
Allah menutup semua aib kita. Mudah bagi Allah menghapus dosa kita, meskipun
dosa kita sebanyak buih
di lautan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar