Senin, 19 September 2016

Hari ini, dapat pelajaran berharga dari Mbak Gita hehe
Ditanyain soal liqo dan taskifnya gimana.. Rajin liqo gak? Prioritasnya liqo gimana..
Kalo gak liqo biasanya kan rukhiyah jadi agak kosong gimana... gitu. Ada yang kurang kalo nggak liqo. Nggak ikut taskif pun atau taskifnya bolong-bolong pun ibaratnya kayak menyebrangi sungai dengan papan kayu yang bolong-bolong, yang menyebabkan perjalanan menyeberang sungai jadi nggak lancar. Ditanyain, suka baca buku nggak? Hehe Tika kalo baca buku agama tu.. emang agak gak suka.. nyelesain satu buku aja lama... banget. Mbak Gita cerita kalo dulu Mbak Gita juga gak suka baca buku-anti perpus deh pokoknya! Tetapi jika seandainya kita mencari suatu ilmu apa, terus ada bukunya, rasanya pasti nyenengin bangeeeett!! Tika juga punya banyak buku yang belum dibaca hehe
Liqo itu memang suatu kebutuhan. Materi yang disampaikan oleh murobbi memang penting, makanya harus dicatat, biar catatannya bisa dibuka-buka lagi. Inti dari liqo tu bukan sesi curhatnya. Apalagi kalo curhatnya masalah negatif-negatifnya kita. Lebih penting materinya sebenernya.
Sekarang, lagi jadi panitia PPA. Dapat amanah apapun itu, jangan jadikan beban, sebisa mungkin, ikhlaslah.. Itu artinya kalau ikhlas... berarti nggak ngeluh kan, Tik?
Terus ditanyain IP-nya gimana... Aduh! Itu pertanyaan terberat untuk dijawab! Nggak cumlaude sih.. tapi di atas tiga.. Ah, yang penting dapat segitu bisa dipertanggungjawabkan! Kalo kita nggak ngapa-ngapain ya IP segitu baru dipertanyakan! Kita kan juga punya amanah di kampus! Hehe.. Tapi tetep aja ngerasa usahaku nggak maksimal, padahal menurutku masih bisa dapet lebiiiih.... argh~~~
Hei, semester baru! Sambutlah Tika yang baru! Katanya, setahunmu ini adalah hasil dari Bulan Ramadhan yang kau lalui!! Semangat!!!

Kamar Kos, 8 Agustus 2016

Tika

Game untuk Mentoring

Game untuk Mentoring

Tika punya beberapa game nih untuk mentoring.. Buat para mentor yang ingin agar mentoringnya lebih menarik.. biasanya Tika menerapkannya ketika mentoring..

Yang pertama, game untuk materi Syahadatain
Tujuan game ini adalah agar mentee menjadikan Allah nomor 1 dalam hidup mereka. Bahwa, tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Biasanya, Tika mengawali mentoring dengan sebuah kisah (sebelumnya udah pembukaan, tilawah, kultum). Tetapi kali ini game dulu baru kisah..
Jadi, setiap mentee disuruh menyiapkan 6 kertas kecil. Masing-masing kertas diisi sesuatu yang berharga dalam hidup mentee. Mentor bisa memberi contoh, misalnya menuliskan orangtua, ponsel, IPK, uang, nama orang kesayangan dll. Jika ada mentee yang kebingungan, berikanlah contoh-contoh lebih banyak lagi. Satu dan lainnya tidak boleh saling mencontek ya... Ini rahasia pribadi masing-masing mentee.. Setelah semua selesai menulis, tiap mentee diminta memerhatikan kertasnya masing-masing, dibaca dengan seksama, diminta tanya dalam hati kenapa menuliskan itu. Terus mentee diminta membuang salah satu kertas dari keenam itu, yang menurut mentee paling bisa dibuang, yang paling nggak berharga di antara kelima lainnya. Meskipun mereka nanti bakalan bingung, kasih motivasi apalah.. Lalu lakukan hal yang sama sampai tersisa 1 kertas.
Habis tersisa 1 kertas, diminta untuk membaca kertasnya dengan seksama. Isi kertasnya masih rahasia. Dan sampai mentoring ini selesai, Cuma mentee yang tahu isi kertas mereka masing-masing. Lalu, diberi pengarahan kalau kertas terakhir itu harusnya bertuliskan ALLAH. Apapun yang terjadi, kita harus menjadikan Allah nomor 1 di hidup kita.
Lalu, dilanjutkan dengan kisah..
Kisahnya ini tentang guru yang menyiapkan toples besar, batu besar, kerikil kecil, dan pasir. Guru tersebut memasukkan batu ke dalam toples sampai toples tersebut tidak dapat menampung batu lagi.
Guru tersebut bertanya pada muridnya, “Apa kerikilnya bisa masuk?”
“Bisa, Pak!”
Lalu guru tersebut memasukkan kerikil kecil sampai mulut toples.
“Apa pasirnya masih bisa masuk?”
“Bisa, Pak!”
Lalu guru itu memasukkan pasir sampai mulut toples.
“Apa pelajaran yang kita dapat hari ini, anak-anak? Bagaimana jika Bapak memasukkan pasir dulu, baru kerikil, lalu batu? Apakah daya tampungnya akan sama dengan batu dulu, baru kerikil dan pasir?”
Yang ditekankan oleh guru tersebut adalah jika kita mendahulukan sesuatu yang besar, maka sesuatu yang kecil akan tetap bisa masuk.. Namun jika kita mendahulukan sesuatu yang kecil, belum tentu sesuatu yang besar itu bisa masuk. Jika kita mendahulukan Allah Yang Maha Besar dalam kehidupan kita, insyaallah masalah-masalah kecil jadi mudah. Namun, jika kita masih mendahulukan sesuatu yang kecil-kecil, bisa jadi kita jadi lupa dengan Allah, tak mendahulukan Allah, ya hidup kita akan selalu berisi hal-hal kecil.
Nah, ceritanya bisa improvisasi sendiri yaaaa... hehe
Setelah itu, biasanya Tika diskusi. Dan diskusi paling tepat menurut Tika adalah munculnya berhala-berhala baru bernama android. HAPE PINTAR! Biasanya kalo adzan, bukannya langsung sholat, malah hapean, facebookan, WA. Terus juga, tugas-tugas kuliah bisa jadi berhala modern. Lebih mentingin tugas daripada sholat, itu yang berbahaya! Bilangnya nanti nanti nanti. Ustad Yusuf Mansur tu pernah bilang, kita punya keinginan, pingin banget Allah kabulin keinginan kita, tetapi denger adzan aja tu lho, masih males buat sholat, masih nunda-nunda. Ya kalo emang punya keinginan, punya doa yang pingin dikabulin, ya paling nggak udah siap-siap menunggu pangggilan Allah.
Nah, setelahnya, improvisasi yaaaa hehe semangat para mentor!! Pasti bisa!!

Yang kedua, game untuk materi Ukhuwah Islamiyah
Biasanya, materi ini setelah perkenalan, post test, dan syahadatain.. jadi materi ini disampaikan pada pertemuan ke-4. Paling tidak, 3 pertemuan yang lalu membuat mentee sudah mengenal teman satu mentoringnya meskipun kenal tidak dekat. Jadi, tiap mentee diminta untuk menyiapkan kertas, kecil aja gak papa. Kertasnya diisi tentang diri mereka, bisa tentang sifat baik maupun sifat buruk, hobi, warna kesukaan, idola, dll, yang penting  tentang diri mentee, boleh apa aja. Antara satu dan yang lainnya tidak boleh ada yang tau... Mentor juga bisa ikutan. Nah, setelah itu semua kertas dikumpulkan ke mentor. Mentor memilih satu kertas, baca isi kertas tersebut, lalu mentee diminta untuk menebak. Hehe! Pandangannnya harus menyeluruh agar tidak ketahuan siapa yang kita maksud. Improvisasi sendiri yaaa agar lebih menyenangkan! Setelah itu baru materi ukhuwah islamiyah.

Game ketiga, game Masa Depan
Nah, ini nih game selingan aja.. biar mentee lebih memikirkan tentang masa depannya..  Nah, setiap mentee diminta mengeluarkan selembar kertas. Nah, di kertas itu ditulis cita-cita mentee apa, pingin dapat penghasilan berapa, ingin menghasilkan karya-karya apa,  pingin punya pekerjaan apa, dll. Kalau sudah semua, tiap orang membacakan mimpi-mimpinya tersebut~ Kalau tiap orang yang bacain, diaminin ya~~ hehe pasti seru!

Game keempat, game Perpisahan
Ini game perpisahan. Setiap mentee diminta mengeluarkan kertas. Nah, di kertas itu mentee disuruh menulis nama. Mentor juga melakukan hal yang sama yaaa... Mentor ikut digame ini. Karena mentoring biasanya melingkar, kertas itu diberikan pada orang yang berada di sebelah kanan kita. Nah, kalo kita dapat kertasnya kan ada nama orang itu kan.. Mentee diminta menulis kesan pesan kepada orang itu, di kertas itu, apapun nulisnya boleh, nggak usah dikasih nama siapa yang nulis. Terus, diputer, puter, sampai kertasnya di pemilik yang asli lagi kan? Nah, kertasnya udah penuh tuh.. Ya udah disimpan buat diri masing-masing aja kan.. kalo ada kritikan kan juga nggak tau siapa penulisnya.. Nulis kesan pesannya pun nggak harus urut. Misal, orang pertama nulis di atas sendiri, kita boleh nulis di paling bawah sendiri.. Kemungkinan kita nggak tahu siapa  yang nulis kecuali kalo kita emang udah tahu tulisan teman kita.. Nah.. mudah, kan? Hehe

Game kelima, game Kenal Nggak??
Ini gamenya bisa dipakai di bab Ukhuwah Islamiyah atau kalo nggak game selingan di materi lain..
Caranya, mentee di suruh berdiri, lalu berbaris dibuat satu baris. Peraturannya nggak boleh menghadap ke belakang! Lalu, mentee nggak boleh ngomong, kalo punya pikiran disampaikan dalam hati saja. Mentor di sini sebagai pemegang game ya.. Mentor tanya, “Coba bayangin wajah teman kalian... siapa teman kalian yang punya gigi gingsul??” Nah, mentee pasti mikir tuh.. siapa ya???? Mentee kalo udah tahu orangnya nggak boleh ngasih tahu yang lain.. Lalu mentor tanya lagi, “Siapa temen kalian yang punya tahi lalat di wajah?” lalu tanya lagi, “Siapa teman kalian yang pakai kacamata warna hitam?” Nah... pasti mentee lagi pada ribut sendiri tuh dan bertanya-tanya... siapa ya? Kok dari kemarin nggak merhatiin temen sendiri??? Kalo ada yang menghadap ke belakang buat lihat wajah temennya ditegur aja.. “Nah, siapa temen kalian yang punya gigi gingsul, tahi lalat di wajah, terus kacamataan?” Nanti nunjuk salah satu mentee buat jawab.. Terus yang sesuai ciri-cirinya suruh ngaku.. Bisa 2 sampai 3 kali nih gamenya..
Tetapi sebelumnya mentor harus memerhatikan wajah mentee supaya bisa tahu kriteria-kriteria apa yang dibutuhkan.. Mudah, kan??

Dari 12 pertemuan, bisa ngasih 5 game itu lumayan lhoooo... Oh ya, mentornya juga ikutan gamenya... Jika kalian punya game-game lain... ayo dishare! Hehe