Game untuk Mentoring
Tika punya beberapa game nih untuk mentoring.. Buat para
mentor yang ingin agar mentoringnya lebih menarik.. biasanya Tika menerapkannya
ketika mentoring..
Yang
pertama, game untuk materi Syahadatain
Tujuan game ini adalah agar mentee menjadikan Allah nomor 1
dalam hidup mereka. Bahwa, tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah
utusan Allah. Biasanya, Tika mengawali mentoring dengan sebuah kisah
(sebelumnya udah pembukaan, tilawah, kultum). Tetapi kali ini game dulu baru kisah..
Jadi, setiap mentee disuruh menyiapkan 6 kertas kecil.
Masing-masing kertas diisi sesuatu yang berharga dalam hidup mentee. Mentor
bisa memberi contoh, misalnya menuliskan orangtua, ponsel, IPK, uang, nama
orang kesayangan dll. Jika ada mentee yang kebingungan, berikanlah
contoh-contoh lebih banyak lagi. Satu dan lainnya tidak boleh saling mencontek
ya... Ini rahasia pribadi masing-masing mentee.. Setelah semua selesai menulis,
tiap mentee diminta memerhatikan kertasnya masing-masing, dibaca dengan seksama,
diminta tanya dalam hati kenapa menuliskan itu. Terus mentee diminta membuang
salah satu kertas dari keenam itu, yang menurut mentee paling bisa dibuang,
yang paling nggak berharga di antara kelima lainnya. Meskipun mereka nanti
bakalan bingung, kasih motivasi apalah.. Lalu lakukan hal yang sama sampai
tersisa 1 kertas.
Habis tersisa 1 kertas, diminta untuk membaca kertasnya
dengan seksama. Isi kertasnya masih rahasia. Dan sampai mentoring ini selesai,
Cuma mentee yang tahu isi kertas mereka masing-masing. Lalu, diberi pengarahan
kalau kertas terakhir itu harusnya bertuliskan ALLAH. Apapun yang terjadi, kita
harus menjadikan Allah nomor 1 di hidup kita.
Lalu, dilanjutkan dengan kisah..
Kisahnya ini tentang guru yang menyiapkan toples besar, batu
besar, kerikil kecil, dan pasir. Guru tersebut memasukkan batu ke dalam toples
sampai toples tersebut tidak dapat menampung batu lagi.
Guru tersebut bertanya pada muridnya, “Apa kerikilnya bisa
masuk?”
“Bisa, Pak!”
Lalu guru tersebut memasukkan kerikil kecil sampai mulut
toples.
“Apa pasirnya masih bisa masuk?”
“Bisa, Pak!”
Lalu guru itu memasukkan pasir sampai mulut toples.
“Apa pelajaran yang kita dapat hari ini, anak-anak?
Bagaimana jika Bapak memasukkan pasir dulu, baru kerikil, lalu batu? Apakah
daya tampungnya akan sama dengan batu dulu, baru kerikil dan pasir?”
Yang ditekankan oleh guru tersebut adalah jika kita
mendahulukan sesuatu yang besar, maka sesuatu yang kecil akan tetap bisa
masuk.. Namun jika kita mendahulukan sesuatu yang kecil, belum tentu sesuatu
yang besar itu bisa masuk. Jika kita mendahulukan Allah Yang Maha Besar dalam
kehidupan kita, insyaallah masalah-masalah kecil jadi mudah. Namun, jika kita
masih mendahulukan sesuatu yang kecil-kecil, bisa jadi kita jadi lupa dengan
Allah, tak mendahulukan Allah, ya hidup kita akan selalu berisi hal-hal kecil.
Nah, ceritanya bisa improvisasi sendiri yaaaa... hehe
Setelah itu, biasanya Tika diskusi. Dan diskusi paling tepat
menurut Tika adalah munculnya berhala-berhala baru bernama android. HAPE
PINTAR! Biasanya kalo adzan, bukannya langsung sholat, malah hapean,
facebookan, WA. Terus juga, tugas-tugas kuliah bisa jadi berhala modern. Lebih
mentingin tugas daripada sholat, itu yang berbahaya! Bilangnya nanti nanti
nanti. Ustad Yusuf Mansur tu pernah bilang, kita punya keinginan, pingin banget
Allah kabulin keinginan kita, tetapi denger adzan aja tu lho, masih males buat
sholat, masih nunda-nunda. Ya kalo emang punya keinginan, punya doa yang pingin
dikabulin, ya paling nggak udah siap-siap menunggu pangggilan Allah.
Nah, setelahnya, improvisasi yaaaa hehe semangat para
mentor!! Pasti bisa!!
Yang kedua,
game untuk materi Ukhuwah Islamiyah
Biasanya, materi ini setelah perkenalan, post test, dan
syahadatain.. jadi materi ini disampaikan pada pertemuan ke-4. Paling tidak, 3
pertemuan yang lalu membuat mentee sudah mengenal teman satu mentoringnya
meskipun kenal tidak dekat. Jadi, tiap mentee diminta untuk menyiapkan kertas,
kecil aja gak papa. Kertasnya diisi tentang diri mereka, bisa tentang sifat
baik maupun sifat buruk, hobi, warna kesukaan, idola, dll, yang penting tentang diri mentee, boleh apa aja. Antara
satu dan yang lainnya tidak boleh ada yang tau... Mentor juga bisa ikutan. Nah,
setelah itu semua kertas dikumpulkan ke mentor. Mentor memilih satu kertas,
baca isi kertas tersebut, lalu mentee diminta untuk menebak. Hehe!
Pandangannnya harus menyeluruh agar tidak ketahuan siapa yang kita maksud.
Improvisasi sendiri yaaa agar lebih menyenangkan! Setelah itu baru materi
ukhuwah islamiyah.
Game
ketiga, game Masa Depan
Nah, ini nih game selingan aja.. biar mentee lebih
memikirkan tentang masa depannya.. Nah,
setiap mentee diminta mengeluarkan selembar kertas. Nah, di kertas itu ditulis
cita-cita mentee apa, pingin dapat penghasilan berapa, ingin menghasilkan
karya-karya apa, pingin punya pekerjaan
apa, dll. Kalau sudah semua, tiap orang membacakan mimpi-mimpinya tersebut~
Kalau tiap orang yang bacain, diaminin ya~~ hehe pasti seru!
Game
keempat, game Perpisahan
Ini game perpisahan. Setiap mentee diminta mengeluarkan
kertas. Nah, di kertas itu mentee disuruh menulis nama. Mentor juga melakukan
hal yang sama yaaa... Mentor ikut digame ini. Karena mentoring biasanya
melingkar, kertas itu diberikan pada orang yang berada di sebelah kanan kita.
Nah, kalo kita dapat kertasnya kan ada nama orang itu kan.. Mentee diminta
menulis kesan pesan kepada orang itu, di kertas itu, apapun nulisnya boleh,
nggak usah dikasih nama siapa yang nulis. Terus, diputer, puter, sampai
kertasnya di pemilik yang asli lagi kan? Nah, kertasnya udah penuh tuh.. Ya
udah disimpan buat diri masing-masing aja kan.. kalo ada kritikan kan juga
nggak tau siapa penulisnya.. Nulis kesan pesannya pun nggak harus urut. Misal,
orang pertama nulis di atas sendiri, kita boleh nulis di paling bawah sendiri..
Kemungkinan kita nggak tahu siapa yang
nulis kecuali kalo kita emang udah tahu tulisan teman kita.. Nah.. mudah, kan?
Hehe
Game
kelima, game Kenal Nggak??
Ini gamenya bisa dipakai di bab Ukhuwah Islamiyah atau kalo
nggak game selingan di materi lain..
Caranya, mentee di suruh berdiri, lalu berbaris dibuat satu
baris. Peraturannya nggak boleh menghadap ke belakang! Lalu, mentee nggak boleh
ngomong, kalo punya pikiran disampaikan dalam hati saja. Mentor di sini sebagai
pemegang game ya.. Mentor tanya, “Coba bayangin wajah teman kalian... siapa
teman kalian yang punya gigi gingsul??” Nah, mentee pasti mikir tuh.. siapa
ya???? Mentee kalo udah tahu orangnya nggak boleh ngasih tahu yang lain.. Lalu
mentor tanya lagi, “Siapa temen kalian yang punya tahi lalat di wajah?” lalu
tanya lagi, “Siapa teman kalian yang pakai kacamata warna hitam?” Nah... pasti
mentee lagi pada ribut sendiri tuh dan bertanya-tanya... siapa ya? Kok dari
kemarin nggak merhatiin temen sendiri??? Kalo ada yang menghadap ke belakang buat
lihat wajah temennya ditegur aja.. “Nah, siapa temen kalian yang punya gigi
gingsul, tahi lalat di wajah, terus kacamataan?” Nanti nunjuk salah satu mentee
buat jawab.. Terus yang sesuai ciri-cirinya suruh ngaku.. Bisa 2 sampai 3 kali
nih gamenya..
Tetapi sebelumnya mentor harus memerhatikan wajah mentee
supaya bisa tahu kriteria-kriteria apa yang dibutuhkan.. Mudah, kan??
Dari 12 pertemuan, bisa ngasih 5 game itu lumayan lhoooo...
Oh ya, mentornya juga ikutan gamenya... Jika kalian punya game-game lain... ayo
dishare! Hehe