Buku yang ditulis oleh John Gray,
PH.D. Buku ini saya pinjam dari Naila Faza Kamila, biasa dipanggil Faza. Faza
itu bukunya bagus-bagus dan recommended banget buat dibaca ^^
Pas
baca buku ini paling sering ngomong “Oh” dan “Iyakah?”. Soalnya pengetahuannya
baru banget buat aku, hehe!
Laki-Laki
1.
Saran
> Jangan pernah ngomong ke perempuan, “Harusnya kamu nggak sakit hati.”
2.
Ingin
bebas dan leluasa bergerak
3.
Bisa
melakukan segala sesuatunya sendirian
4.
Menghargai
kekuasaan, keterampilan, efisiensi, dan prestasi
5.
Nggak
mau diatur ataupun diajari à
please jangan bilang ke laki-laki, “Coba baca buku ini. Di situ ada
caranya dari Pak Surya tentang cara memperbaiki atap.”
6.
Kalau
udah masuk gua, ya biarin aja
7.
Kalau
masuk ke gua, harus bilang ke perempuan, “Aku pasti akan kembali.” agar
perempuan itu tidak khawatir
8.
Seperti
karet gelang, perlu menarik diri/me time
9.
Kalau
sedang menarik diri, ya udah biarin aja
10.
Suka
menjadi pemenang, orang lain kalah nggak masalah
11.
Tetapi
kalau laki-laki menyukai sesuatu, ia akan memberi lebih banyak (coba perempuan
mengurangi memberi lebih banyak, biar yang ngasih banyak laki-laki aja)
12.
Tapi
terkadang laki-laki takut memberi banyak karena takut gagal atau takut ditolak
(tugas perempuan adalah meyakinkan laki-laki bahwa tidak masalah jika gagal)
13.
Jangan
memberi laki-laki nasihat kecuali kalau laki-laki itu sendiri yang meminta
14.
Nggak
suka dikasih tau cara-caranya
15.
Lelaki
berpikir, kalau ada perempuan yang curhat, itu artinya perempuan itu butuh
solusi, padahal perempuan curhat hanya untuk didengarkan
16.
Ingin
menjadi orang yang dibutuhkan
17.
Jangan
memberi nasihat ke perempuan kalau perempuan tersebut sedang down,
perempuan hanya ingin didengarkan
18.
Laki-laki
biar nggak stres biasanya mencari sesuatu agar perhatiannya terpusat, seperti
baca koran, nonton bola, mendaki gunung, dll
19.
Ingin
juga membuat orang lain sama hebatnya seperti dia (setelah mengalami siklus
ingin menang sendiri)
20.
Laki-laki
dapat dengan mudah menanggung kesulitan apapun untuk membuat pasangannya
bahagia
21.
Ingin
jadi pahlawan
22.
Tidak
suka diberi belas kasihan
23.
Cenderung
berpikir uang dapat menyelesaikan segala masalah
24.
Laki-laki
perlu menerima: kepercayaan, penerimaan, penghargaan, kekaguman, persetujuan,
dan dorongan
25.
Tidak
suka jika diberi banyak perhatian dan bantuan
26.
Jika
laki-laki minta maaf itu artinya si laki-laki sudah berbuat salah dan minta
maaf
27.
Tidak
suka diinterogasi
28.
Jika
laki-laki pernah mengecewakan perempuan, laki-laki itu akan langsung jatuh
karena tidak mendapatkan persetujuan/ditolak
29.
Laki-laki
membutuhkan persetujuan (Lihat hal-hal baik pada diri laki-laki meskipun kadang
laki-laki kurang bertanggung jawab, malas, kurang rasa hormat)
30.
Tidak
suka didikte
31.
Suka
diterima apa adanya
32.
Laki-laki
malu mengakui bahwa mereka membutuhkan persetujuan
33.
Akan
berhenti memberi jika merasa tidak dihargai
34.
Saran
> Peluk perempuan 4 kali sehari
35.
Laki-laki
perlu dihargai, perempuan perlu didukung
36.
Ingatlah,
perempuan suka jika laki-laki yang duluan menawarkan bantuan, terutama bantuan
untuk hal-hal kecil
37.
Laki-laki
menjadi sangat marah jika laki-laki melakukan kesalahan dan si perempuan marah
38.
Tulislah
surat untuk menyampaikan perasaan-perasaan Anda. Dan di bawah surat itu diberi
note, apa yang Anda harapkan dari pasangan Anda, apa ucapan yang Anda inginkan
dari pasangan Anda
39.
Kalau
lagi marah dengan pasangan kita, 90% kemarahan itu berkaitan dnegan masa lalu
kita dan tidak ada kaitannya dengan kita sekarang ini. Seperti ketika kecil
kita tidak terlalu diperhatikan orangtua, saat pasangan kita tidak memberi
perhatian, kita akan menyalahkan pasangan kita. Salah satu solusinya adalah
dengan surat.
Perempuan
1.
Saran
> Jangan lupa bilang terima kasih ke laki-laki kalau laki-laki itu telah
melakukan sesuatu
2.
Ingin
dimenegerti, ingin minta didengarkan
3.
Tidak
mau bergantung, karena bisa bikin sakit hati
4.
Sukanya
ngatur-ngatur soalnya perempuan hakikatnya suka menolong orang lain
5.
Saran
jika bicara ke laki-laki > jangan banyak ngeluh, jangan pake kode, langsung
ngomong intinya
6.
Sukanya
cerita
7.
Kayak
gelombang, kalau lagi down harus didengarkan, diberi perhatian, dikasih
cinta
8.
Kalau
sudah diberi banyak, perempuan jadi punya perasaan ingin diberi
9.
Saran
> jangan menyalahkan laki-laki
10.
Saran
> memberi batas, maksudnya kalau mau nolak ya nolak aja. Kalau nggak suka
bilang nggak suka. Kalau ingin didengarkan, dipeluk ya bilang aja
11.
Takut
menerima, takut sakit hati
12.
Jangan
terlalu membebani lelaki dengan menjadikannya satu-satunya sumber cinta dan
dukungan
13.
Jangan
lupa bilang terima kasih ke laki-laki kalau curhatannya sudah didengarkan
14.
Perempuan
perlu menerima: perhatian, pegertian, rasa hormat, kesetiaan, penegasan,
jaminan
15.
Saran
> Kalau laki-laki habis keluar dari gua, perempuan jangan mengungkit-ungkit
masa lalu dan kesalahan lelaki tersebut, anggap semuanya baik-baik saja
16.
Saran
> Kalau laki-laki membuat kesalahan, tanyain aja, “Kira-kira solusinya
bagaimana?”
17.
Saran
> Jangan ngomen tentang penampilan atau sifat laki-laki. Kalau nggak suka
penampilan atau sifatnya, ngomongnya yang halus, di tempat sepi, cuma empat
mata, bisa juga ngomong di lain waktu ketika laki-laki tersebut sedang dalam
kondisi baik. Kalau laki-laki merasa tersakiti, segera minta maaf
18.
Saran
> Jangan sampai kita membuat lelaki nggak enak hati kalau masuk ke
gua/menarik diri. Ya sudah biarin aja. Toh itu siklus alamiah. Kalau siklus itu
rusak, si laki-laki bisa cepat marah dan kehilangan rasa cinta
19.
Saran
> Bilang ke laki-laki, “Bikin kesalahan ya nggak masalah.”
20.
Saran
> Jangan ikut masuk ke gua atau kamu akan dibakar oleh naga
21.
Nggak
suka kalau laki-laki itu lupa karena perempuan maunya selalu diingat dan
diprioritaskan
22.
Kalau
perempuan minta maaf, itu maksudnya, “Aku menaruh perhatian atas apa yang kau
rasakan.”
23.
Umumnya
perempuan secara tak sadar memulai pertengkaran dengan tidak secara langsung
menyampaikan perasaan-perasaan mereka tetapi malah mengajukan pertanyaan
retoris (“Kenapa datang terlambat?” padahal maksudnya “Aku nggak suka kamu
datang terlambat)
24.
Jika
perempuan memberi nilai, tak peduli pemberian cinta itu besar atau kecil,
angkanya adalah satu poin, masing-masing pemberian memiliki nilai yang sama
25.
Saran
> Kalau laki-laki tidak meminta bantuan, tidak perlu dibantu
26.
Saran
> Jangan sering-sering mengingatkan laki-laki kecuali kalau dia yang minta
karena dia akan merasa tidak dipercaya
27.
Saran
> Apapun yang laki-laki putuskan, jangan dikomen, berilah kepercayaan pada
keputusannya
28.
Saran
> Jangan khawatir kepada laki-laki
29.
Saran
> Jangan paksa laki-laki agar berbicara
30.
Saran
> Jika laki-laki berbuat kesalahan jangan di-judge, tetapi beri dia
kepercayaan
31.
Saran
> Jangan mengubah laki-laki, sekecil apapun
32.
Saran
> Berikan laki-laki kepercayaan, bukan nasihat
33.
Saran
> Jangan banyak mengajukan pertanyaan saat laki-laki sedang marah
34.
Saran
> Jangan memberi laki-laki petunjuk dan membuat keputusan baginya
35.
Saran
> Berikan seulas senyum dan terima kasih kepada laki-laki sebagai
penghargaan
36.
Jika
perempuan memberi nilai, tak peduli pemberian cinta itu besar atau kecil,
angkanya adalah satu poin; masing-masing pemberian mempunyai nilai yang sama.
Dikasih uang buat bayar listrik, dikasih bunga, dikasih permen satu biji,
nilainya sama: satu poin
37.
Hal-hal
kecil sama pentingnya dengan hal-hal besar
38.
Saran
> berikan seulas senyum dan ucapan terima kasih jika laki-laki sudah
melakukan sesuatu
39.
Wanita
harus menerima kecenderungan laki-laki untuk memusatkan seluruh energinya pada
satu hal besar dan meremehkan pentingnya hal-hal kecil
40.
Laki-laki
perlu dihargai, perempuan perlu didukung
41.
Tulislah
surat untuk menyampaikan perasaan-perasaan Anda. Dan di bawah surat itu diberi
note, apa yang Anda harapkan dari pasangan Anda, apa ucapan yang Anda inginkan
dari pasangan Anda
42.
Semboyan
perempuan, “Cinta berarti tak pernah meminta!” karena itu perempuan pinginnya
ditawarin bantuan
43.
Saran
> Cara memberi nasihat kepada laki-laki: saat yang tepat; sikap yang tidak
menuntut; harus singkat; dan langsung
44.
Saran
> Kalau ngomong sama laki-laki jangan pake kode. Langsung bilang, “Maukah
kamu menjemput anak-anak?” (Bukan gini: Aku sibuk dan anak-anak bentar lagi
pulang sekolah)
45.
Saran
> Tetaplah meminta tolong ke laki-laki meskipun tahu akan ditolak. Dan kalau
ditolak, jangan pasang wajah suram. Senyumin aja dan bilang “Oke!” karena hal
ini membuat laki-laki merasa bebas untuk menolak. Semakin lelaki memiliki
kebebasan menolak, semakin mudah bagi lelaki untuk mengatakan “Ya”
46.
Cara
memprogram agar lelaki bisa mengatakan
“Ya” pada keinginan perempuan > Misal, perempuan meminta laki-laki beli susu
“Maukah kamu membelikan susu untuk anak-anak?”
“Tidak. Aku sedang sibuk.”
“Aku juga sedang sibuk.” (Habis itu diam, jangan
ngomong kalo lo udah masak, nyetrika, dan blablabla)
Kalo laki-laki mau melakukannya, ia pasti
gerundel. Udah, biarin aja. Kalau dia ngomong macam-macam, jawabannya sebagai
pengimbang, bukan judge. Habis dia beliin susu, kasih pelukan dan ucapan
terima kasih.
47.
Kalau
lagi marah dengan pasangan kita, 90% kemarahan itu berkaitan dnegan masa lalu
kita dan tidak ada kaitannya dengan kita sekarang ini. Seperti ketika kecil
kita tidak terlalu diperhatikan orangtua, saat pasangan kita tidak memberi
perhatian, kita akan menyalahkan pasangan kita. Salah satu solusinya adalah
dengan surat.
Di akhir buku ini ditulis, jika dalam
hubungan suasananya sudah panas, cobalah ingat bahwa pria dari Mars dan wanita
dari Venus. Kita harus saling menerima satu sama lain.
Udah nulis kayak gini, udah baca
bukunya, tetapi terkadang dalam prakteknya susah. Hehe! Kayak pas syuro UMAI,
ditanyain mau rihlah ke mana? Akhwat (read: aku) jawabnya terserah,
begitu dikasih opsi, malah nolak. Katanya terserah, dikasih opsi malah nolak.
Udah tahu kalau ikhwan ngomong jangan dipotong, eh tetep aja dipotong.
Udah tahu kalau laki-laki nggak suka diajari dan diatur-atur, tetep aja diajari
dan diatur-atur.
Pas KAP (Kuliah Ahad Pagi), Ustad
Burhan Shodiq tu bilang, cewek kalau malam-malam laper, malah bingung. Bikin
mie nggak ya? Kalau bikin, nanti gendut. Kalau nggak bikin, laper. Akhirnya ke
dapur, ambil panci. Tapi terus ditaruh lagi pancinya, bingung lagi mau bikin
mie apa nggak. Beda sama cowok. Laper ya makan.
Makanya, kalau ada istri yang bilang
gini ke suami, “Mas, laper..”
“Ya udah, makan.”
“Tapi aku takut gendut.”
“Ya udah nggak usah makan.”
“Tapi aku laper.”
“Kalau laper ya makan, kalau nggak mau
makan ya udah!”
Dan akhirnya cekcok. Itu suami yang
kurang ilmunya tentang perempuan. Suami yang paham ilmunya, ketika istri
bilang, “Mas, laper..” dia langsung ke dapur, bikinin makan apa aja, satu
piring, terus istrinya disuapin. “Ini dek mas bikinin nasi goreng. Dimakan
berdua, ya..”
“Kan udah malem. Kalau aku gendut
gimana?”
“Kamu gendut apa enggak, aku tetep
cinta.”
“Co cweeett...”
Nah, begitu tuh harusnya! Suaminya
peka.
Terus masalah vas bunga di meja
pembicara, bagi cowok, ngapain meja dikasih vas, nggak ada vasnya juga udah
bagus. Tapi bagi cewek, harus ada vas bunganya, masak nggak ada. Cewek suka
sama hal detail, kalau cowok nggak suka detail. Karena itu laki-laki dan
perempuan itu saling melengkapi.
Yuk belajar! Belajar nggak harus saat mendekati
pernikahan. Tapi kalo belajar, jangan sambil baper unfaedah, ya! Hehe!