Senin, 28 Januari 2019

Men are From Mars, Women are From Venus

Buku yang ditulis oleh John Gray, PH.D. Buku ini saya pinjam dari Naila Faza Kamila, biasa dipanggil Faza. Faza itu bukunya bagus-bagus dan recommended banget buat dibaca ^^
         Pas baca buku ini paling sering ngomong “Oh” dan “Iyakah?”. Soalnya pengetahuannya baru banget buat aku, hehe!
Laki-Laki
1.        Saran > Jangan pernah ngomong ke perempuan, “Harusnya kamu nggak sakit hati.”
2.        Ingin bebas dan leluasa bergerak
3.        Bisa melakukan segala sesuatunya sendirian
4.        Menghargai kekuasaan, keterampilan, efisiensi, dan prestasi
5.        Nggak mau diatur ataupun diajari à please jangan bilang ke laki-laki, “Coba baca buku ini. Di situ ada caranya dari Pak Surya tentang cara memperbaiki atap.”
6.        Kalau udah masuk gua, ya biarin aja
7.        Kalau masuk ke gua, harus bilang ke perempuan, “Aku pasti akan kembali.” agar perempuan itu tidak khawatir
8.        Seperti karet gelang, perlu menarik diri/me time
9.        Kalau sedang menarik diri, ya udah biarin aja
10.    Suka menjadi pemenang, orang lain kalah nggak masalah
11.    Tetapi kalau laki-laki menyukai sesuatu, ia akan memberi lebih banyak (coba perempuan mengurangi memberi lebih banyak, biar yang ngasih banyak laki-laki aja)
12.    Tapi terkadang laki-laki takut memberi banyak karena takut gagal atau takut ditolak (tugas perempuan adalah meyakinkan laki-laki bahwa tidak masalah jika gagal)
13.    Jangan memberi laki-laki nasihat kecuali kalau laki-laki itu sendiri yang meminta
14.    Nggak suka dikasih tau cara-caranya
15.    Lelaki berpikir, kalau ada perempuan yang curhat, itu artinya perempuan itu butuh solusi, padahal perempuan curhat hanya untuk didengarkan
16.    Ingin menjadi orang yang dibutuhkan
17.    Jangan memberi nasihat ke perempuan kalau perempuan tersebut sedang down, perempuan hanya ingin didengarkan
18.    Laki-laki biar nggak stres biasanya mencari sesuatu agar perhatiannya terpusat, seperti baca koran, nonton bola, mendaki gunung, dll
19.    Ingin juga membuat orang lain sama hebatnya seperti dia (setelah mengalami siklus ingin menang sendiri)
20.    Laki-laki dapat dengan mudah menanggung kesulitan apapun untuk membuat pasangannya bahagia
21.    Ingin jadi pahlawan
22.    Tidak suka diberi belas kasihan
23.    Cenderung berpikir uang dapat menyelesaikan segala masalah
24.    Laki-laki perlu menerima: kepercayaan, penerimaan, penghargaan, kekaguman, persetujuan, dan dorongan
25.    Tidak suka jika diberi banyak perhatian dan bantuan
26.    Jika laki-laki minta maaf itu artinya si laki-laki sudah berbuat salah dan minta maaf
27.    Tidak suka diinterogasi
28.    Jika laki-laki pernah mengecewakan perempuan, laki-laki itu akan langsung jatuh karena tidak mendapatkan persetujuan/ditolak
29.    Laki-laki membutuhkan persetujuan (Lihat hal-hal baik pada diri laki-laki meskipun kadang laki-laki kurang bertanggung jawab, malas, kurang rasa hormat)
30.    Tidak suka didikte
31.    Suka diterima apa adanya
32.    Laki-laki malu mengakui bahwa mereka membutuhkan persetujuan
33.    Akan berhenti memberi jika merasa tidak dihargai
34.    Saran > Peluk perempuan 4 kali sehari
35.    Laki-laki perlu dihargai, perempuan perlu didukung
36.    Ingatlah, perempuan suka jika laki-laki yang duluan menawarkan bantuan, terutama bantuan untuk hal-hal kecil
37.    Laki-laki menjadi sangat marah jika laki-laki melakukan kesalahan dan si perempuan marah
38.    Tulislah surat untuk menyampaikan perasaan-perasaan Anda. Dan di bawah surat itu diberi note, apa yang Anda harapkan dari pasangan Anda, apa ucapan yang Anda inginkan dari pasangan Anda
39.    Kalau lagi marah dengan pasangan kita, 90% kemarahan itu berkaitan dnegan masa lalu kita dan tidak ada kaitannya dengan kita sekarang ini. Seperti ketika kecil kita tidak terlalu diperhatikan orangtua, saat pasangan kita tidak memberi perhatian, kita akan menyalahkan pasangan kita. Salah satu solusinya adalah dengan surat.

Perempuan
1.        Saran > Jangan lupa bilang terima kasih ke laki-laki kalau laki-laki itu telah melakukan sesuatu
2.        Ingin dimenegerti, ingin minta didengarkan
3.        Tidak mau bergantung, karena bisa bikin sakit hati
4.        Sukanya ngatur-ngatur soalnya perempuan hakikatnya suka menolong orang lain
5.        Saran jika bicara ke laki-laki > jangan banyak ngeluh, jangan pake kode, langsung ngomong intinya
6.        Sukanya cerita
7.        Kayak gelombang, kalau lagi down harus didengarkan, diberi perhatian, dikasih cinta
8.        Kalau sudah diberi banyak, perempuan jadi punya perasaan ingin diberi
9.        Saran > jangan menyalahkan laki-laki
10.    Saran > memberi batas, maksudnya kalau mau nolak ya nolak aja. Kalau nggak suka bilang nggak suka. Kalau ingin didengarkan, dipeluk ya bilang aja
11.    Takut menerima, takut sakit hati
12.    Jangan terlalu membebani lelaki dengan menjadikannya satu-satunya sumber cinta dan dukungan
13.    Jangan lupa bilang terima kasih ke laki-laki kalau curhatannya sudah didengarkan
14.    Perempuan perlu menerima: perhatian, pegertian, rasa hormat, kesetiaan, penegasan, jaminan
15.    Saran > Kalau laki-laki habis keluar dari gua, perempuan jangan mengungkit-ungkit masa lalu dan kesalahan lelaki tersebut, anggap semuanya baik-baik saja
16.    Saran > Kalau laki-laki membuat kesalahan, tanyain aja, “Kira-kira solusinya bagaimana?”
17.    Saran > Jangan ngomen tentang penampilan atau sifat laki-laki. Kalau nggak suka penampilan atau sifatnya, ngomongnya yang halus, di tempat sepi, cuma empat mata, bisa juga ngomong di lain waktu ketika laki-laki tersebut sedang dalam kondisi baik. Kalau laki-laki merasa tersakiti, segera minta maaf
18.    Saran > Jangan sampai kita membuat lelaki nggak enak hati kalau masuk ke gua/menarik diri. Ya sudah biarin aja. Toh itu siklus alamiah. Kalau siklus itu rusak, si laki-laki bisa cepat marah dan kehilangan rasa cinta
19.    Saran > Bilang ke laki-laki, “Bikin kesalahan ya nggak  masalah.”
20.    Saran > Jangan ikut masuk ke gua atau kamu akan dibakar oleh naga
21.    Nggak suka kalau laki-laki itu lupa karena perempuan maunya selalu diingat dan diprioritaskan
22.    Kalau perempuan minta maaf, itu maksudnya, “Aku menaruh perhatian atas apa yang kau rasakan.”
23.    Umumnya perempuan secara tak sadar memulai pertengkaran dengan tidak secara langsung menyampaikan perasaan-perasaan mereka tetapi malah mengajukan pertanyaan retoris (“Kenapa datang terlambat?” padahal maksudnya “Aku nggak suka kamu datang terlambat)
24.    Jika perempuan memberi nilai, tak peduli pemberian cinta itu besar atau kecil, angkanya adalah satu poin, masing-masing pemberian memiliki nilai yang sama
25.    Saran > Kalau laki-laki tidak meminta bantuan, tidak perlu dibantu
26.    Saran > Jangan sering-sering mengingatkan laki-laki kecuali kalau dia yang minta karena dia akan merasa tidak dipercaya
27.    Saran > Apapun yang laki-laki putuskan, jangan dikomen, berilah kepercayaan pada keputusannya
28.    Saran > Jangan khawatir kepada laki-laki
29.    Saran > Jangan paksa laki-laki agar berbicara
30.    Saran > Jika laki-laki berbuat kesalahan jangan di-judge, tetapi beri dia kepercayaan
31.    Saran > Jangan mengubah laki-laki, sekecil apapun
32.    Saran > Berikan laki-laki kepercayaan, bukan nasihat
33.    Saran > Jangan banyak mengajukan pertanyaan saat laki-laki sedang marah
34.    Saran > Jangan memberi laki-laki petunjuk dan membuat keputusan baginya
35.    Saran > Berikan seulas senyum dan terima kasih kepada laki-laki sebagai penghargaan
36.    Jika perempuan memberi nilai, tak peduli pemberian cinta itu besar atau kecil, angkanya adalah satu poin; masing-masing pemberian mempunyai nilai yang sama. Dikasih uang buat bayar listrik, dikasih bunga, dikasih permen satu biji, nilainya sama: satu poin
37.    Hal-hal kecil sama pentingnya dengan hal-hal besar
38.    Saran > berikan seulas senyum dan ucapan terima kasih jika laki-laki sudah melakukan sesuatu
39.    Wanita harus menerima kecenderungan laki-laki untuk memusatkan seluruh energinya pada satu hal besar dan meremehkan pentingnya hal-hal kecil
40.    Laki-laki perlu dihargai, perempuan perlu didukung
41.    Tulislah surat untuk menyampaikan perasaan-perasaan Anda. Dan di bawah surat itu diberi note, apa yang Anda harapkan dari pasangan Anda, apa ucapan yang Anda inginkan dari pasangan Anda
42.    Semboyan perempuan, “Cinta berarti tak pernah meminta!” karena itu perempuan pinginnya ditawarin bantuan
43.    Saran > Cara memberi nasihat kepada laki-laki: saat yang tepat; sikap yang tidak menuntut; harus singkat; dan langsung
44.    Saran > Kalau ngomong sama laki-laki jangan pake kode. Langsung bilang, “Maukah kamu menjemput anak-anak?” (Bukan gini: Aku sibuk dan anak-anak bentar lagi pulang sekolah)
45.    Saran > Tetaplah meminta tolong ke laki-laki meskipun tahu akan ditolak. Dan kalau ditolak, jangan pasang wajah suram. Senyumin aja dan bilang “Oke!” karena hal ini membuat laki-laki merasa bebas untuk menolak. Semakin lelaki memiliki kebebasan menolak, semakin mudah bagi lelaki untuk mengatakan “Ya”
46.    Cara memprogram  agar lelaki bisa mengatakan “Ya” pada keinginan perempuan > Misal, perempuan meminta laki-laki beli susu
“Maukah kamu membelikan susu untuk anak-anak?”
“Tidak. Aku sedang sibuk.”
“Aku juga sedang sibuk.” (Habis itu diam, jangan ngomong kalo lo udah masak, nyetrika, dan blablabla)
Kalo laki-laki mau melakukannya, ia pasti gerundel. Udah, biarin aja. Kalau dia ngomong macam-macam, jawabannya sebagai pengimbang, bukan judge. Habis dia beliin susu, kasih pelukan dan ucapan terima kasih.
47.    Kalau lagi marah dengan pasangan kita, 90% kemarahan itu berkaitan dnegan masa lalu kita dan tidak ada kaitannya dengan kita sekarang ini. Seperti ketika kecil kita tidak terlalu diperhatikan orangtua, saat pasangan kita tidak memberi perhatian, kita akan menyalahkan pasangan kita. Salah satu solusinya adalah dengan surat.

Di akhir buku ini ditulis, jika dalam hubungan suasananya sudah panas, cobalah ingat bahwa pria dari Mars dan wanita dari Venus. Kita harus saling menerima satu sama lain.
Udah nulis kayak gini, udah baca bukunya, tetapi terkadang dalam prakteknya susah. Hehe! Kayak pas syuro UMAI, ditanyain mau rihlah ke mana? Akhwat (read: aku) jawabnya terserah, begitu dikasih opsi, malah nolak. Katanya terserah, dikasih opsi malah nolak. Udah tahu kalau ikhwan ngomong jangan dipotong, eh tetep aja dipotong. Udah tahu kalau laki-laki nggak suka diajari dan diatur-atur, tetep aja diajari dan diatur-atur.
Pas KAP (Kuliah Ahad Pagi), Ustad Burhan Shodiq tu bilang, cewek kalau malam-malam laper, malah bingung. Bikin mie nggak ya? Kalau bikin, nanti gendut. Kalau nggak bikin, laper. Akhirnya ke dapur, ambil panci. Tapi terus ditaruh lagi pancinya, bingung lagi mau bikin mie apa nggak. Beda sama cowok. Laper ya makan.
Makanya, kalau ada istri yang bilang gini ke suami, “Mas, laper..”
“Ya udah, makan.”
“Tapi aku takut gendut.”
“Ya udah nggak usah makan.”
“Tapi aku laper.”
“Kalau laper ya makan, kalau nggak mau makan ya udah!”
Dan akhirnya cekcok. Itu suami yang kurang ilmunya tentang perempuan. Suami yang paham ilmunya, ketika istri bilang, “Mas, laper..” dia langsung ke dapur, bikinin makan apa aja, satu piring, terus istrinya disuapin. “Ini dek mas bikinin nasi goreng. Dimakan berdua, ya..”
“Kan udah malem. Kalau aku gendut gimana?”
“Kamu gendut apa enggak, aku tetep cinta.”
“Co cweeett...”
Nah, begitu tuh harusnya! Suaminya peka.
Terus masalah vas bunga di meja pembicara, bagi cowok, ngapain meja dikasih vas, nggak ada vasnya juga udah bagus. Tapi bagi cewek, harus ada vas bunganya, masak nggak ada. Cewek suka sama hal detail, kalau cowok nggak suka detail. Karena itu laki-laki dan perempuan itu saling melengkapi.
Yuk belajar! Belajar nggak harus saat mendekati pernikahan. Tapi kalo belajar, jangan sambil baper unfaedah, ya! Hehe!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar