Minggu, 23 Desember 2018

Sedekah Kreatif

Siapkan nasi bungkus dari rumah. Berikan ke yang kira2 membutuhkan. Pedagang kecil. Pengemis. Orang gila. Pengamen. Anak terlantar etc. Ngga usah banyak juga gpp. Misal 1 bungkus setiap harinya
Laundry/cucikan Mukena secara berkala musholla yg ada disekitar lingkungan kita
Berkala beli Mukena baru. Misal 3 bulan sekali. Malu dong sama Allah pake itu-itu mulu. Yang lama? Ya disedekahin

Bawa Mukena ketika akan berpergian. Tinggalkan di masjid/ musholla yg kita singgahi
Beli kamper/pengharum baju. Taruh di kumpulan mukena di masjid/musholla yg kita singgahi
Bungkus perlengkapan shalat (Mukena, sarung, sajadah, kopiah, Al Qur’an jadikan parcel ketika lebaran. Berikan ke satpam komplek atau tukang kebersihan komplek atau office boy dikantor. 1 parcel senilai 100ribu aja. Pahalanya bisa terus-terusan. InsyaAllah
Beli beberapa pasang sandal (banyak yang 10ribuan sepasang). Taruh di kantor atau musholla dan masjid untuk di gunakan ketika berwudhu
Beli perlengkapan untuk membersihkan toilet, juga pengharum ruangan berikan secara berkala ke masjid2
Buat yang shalat Jum’at. Datang 15 menit lebih awal. Bantu bersih-bersih dan beres-beres. Ga kebayang pahalanya orang nyaman shalat gara-gara kita

Kalau berwudhu kumpulkan airnya dalam ember (ditadahin gitu), sedekahkan untuk tanaman (sedekah alam)
Kumpulkan botol minuman plastik/ botol bekas shampoo etc. Rusak dulu. Misal patahkan tutup botolnya. Agar tidak disalahgunakan. Setelah banyak berikan ke pemulung.
Belum pernah kan liat mata pemulung berbinar2 sambil ngucapin makasih berulang-ulang. Buat kita ngga ada harganya. Buat mereka langsung dikasih banyak yg mereka cari itu ruarr biasa rasanya #seka_air_mata (Ilmu ini saya dapatkan dari Om saya. Makasih Om. Barakallah)
Lakukan sorting sampah di rumah, menjadi :
– Sampah wadah kemasan, plastik, kantong [untuk pemulung].
– Sampah dapur [untuk dijadikan kompos, sedekah untuk alam]
– Sampah kertas/karton [untuk pemulung]
– Sampah campuran [plus bayar iuran sampah, untuk sedekah tukang sampah]
– Sampah tulang [Buat mpus]
Kalau beli/disuguhi air minum dalam kemasan, kalau ada sisa bawa pulang. Airnya bisa disedekahkan untuk tanaman (sedekah alam), dan wadahnya dikumpulkan.
Kalau piknik dan bepergian or makan diluar bawa tempat sampah untuk dibawa pulang, sehingga bisa disedekahkan sampahnya (lihat butir di atas). Serta memberi sedekah kepada orang lain, karena menggunungnya sampah. Inget sampah tulang buat mpus yang udah nunggu dirumah. Semuanya jadi bermanfaat ga ada yang mubazir
Beli beberapa burung (yang murah aja) lepaskan ke alam bebas
Beli makanan mpus siap saji (wis***) taruh di tas (toplesin). Ketika dijalan ketemu kucing liar berikan. (cat lovers pastinya agree bingits nih)
Beli barang diskonan di supermarket agak banyak. Misal detergent, minyak goreng, sabun, buku tulis, pulpen kemudian bungkus cantik hadiahkan ke panti asuhan atau rumah singgah
Jangan nawar sama pedagang kecil. Kalo bisa kasih lebih
Beli tissue atau keperluan yg remeh temeh di pedagang kecil yg kita jumpai. Beli tissue 2000 rupiah atau ikat rambut atau peniti udah bikin mereka senang
Ketika makan di kaki lima ada pengemis atau anak terlantar beliin mereka seporsi seperti yang kita makan (mungkin sekitar 15ribuan seporsi nasi uduk ayam goreng atau roti bakar)
Siapa yg suka jualan makanan kecil dikantor? Gratisin buat yg buka puasa. Kebayangkan gorengan 2000 bisa bikin kita masuk surga. InsyaAllah
Ada pembangunan masjid? Bisa bikin gorengan? Berikan beberapa ke pekerja. Misal 50 bakwan goreng dengan modal 25rb bisa bikin senang yg kerja

Selalu siap jika dimintai tolong tenaga jika sedekah materi belum bisa kita lakukan
Bayar lebih ketika naik angkot yang supirnya kakek2 atau bapak tua
Kasih tips lebih buat ibu/abang ojek online kalo kira-kira jaraknya jauh dan juga kondisi mereka yg kira2 memprihatinkan (tua misalnya)
Ketika di bis/di angkot. Bayarin nenek-kakek yg keliatan kurang mampu/ Suami istri yg buta :'(
Pas bulan Ramadan. Diperkirakan buka puasa diperjalanan. Angkot, bis, kereta, busway etc. Siapkan beberapa air mineral (gelas) pas adzan bagi-bagi. Kebayang beli 5000 aja udah dapat 10. Kita dapat 10 pahala beri minuman orang berbuka. InsyaAllah
Tawarkan temen kita yang searah. Jika kita bawa kendaraan. Ingat ini yg sesama jenkel nya yaa

kalo beda jenkel bisa panjang urusannya kalo terus menerus (paham kan?)
Buat Designer Grafis/ animator. Bantu bikin design poster Kajian/ bikin obb bumper buat video Kajian. Free
Buat Cameraman. Bantu ambil gambar pada saat Kajian. Untuk disebarluaskan di sosmed. Free juga dong
Buat para editor. Bantu ngedit video Kajian untuk disebar di sosmed or YouTube. Free pastinya
Catat poin yang penting-penting ketika ikut Kajian. Seminar parenting or seminar-seminar yg bermanfaat buat banyak orang. Lalu ketik. Sebar di Whatsapp juga sosmed lainnya
Kebiasaan kami sekeluarga besar, kalo pulkam liburan (ke padang). Anak laki-laki diberi tugas bersihin toilet dan tempat wudhu masjid. Liburan yg keren kan

Rutin mensortir mainan anak-anak kita. Buy 1 give 1. Ketika beli mainan baru harus ada 1 mainan yang disedekahkan. Ajari dan ajak anak kita ketika memberi mainan tersebut ke temannya atau panti asuhan
Anak ultah? Bikin goodie bags. Kasih ke Panti Asuhan bareng anak. Ini melatih sikap empati anak kepada sesama.
Punya ilmu? Misal bisa gambar, bisa ngajar Al Qur’an/Iqra. Jago matematika. Suka dunia anak? Sesekali pas wiken dateng deh ke rumah singgah. Buka kelas. Kebayang happy nya anak-anak terlantar di ajarin sama kakak yang mumpuni di bidangnya. Sahabat saya graphic designer handal udah melakukan ini. Beliau ngajarin gambar anak-anak. Proud of u Ca
Beberapa bisa dilakukan dengan anak-anak kita. Biarkan anak-anak kita melihat kebaikan yang orang tuanya lakukan. Karena satu contoh perbuatan akan lebih efektif dari 100 nasehat. Semoga kebaikan-kebaikan ini selalu ada penerusnya hingga akhir jaman. Aamiin

Children see… Children do… Make your influence positif

Share status ini semoga jadi salah satu timbangan amal jariyah kita nanti. Aamiin

Segitu dulu. Mungkin yang lainnya mau menambahkan. Silaken tinggalin jejak di kolom komen yaaa. Nanti saya copas di body text. Mamacihh

Semoga menginspirasi
Mulai dari hal yg terlihat sepele. Mulai dari diri sendiri. Mulai dari sekarang


Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

[QS. AL BAQARAH 2:261]

Buat yang sudah nge share saya ucapkan Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza. Terharu biru saya. Kebayang satu orang diantara kita menjalankan ini setiap harinya berapa banyak masalah sosial bisa teratasi.
InsyaAllah
Aamiin

Ada yang menilai kita karena dunia yang sedang kita miliki, harta, kedudukan, kecantikan atau bahkan popularitas.
Akan ada yang memilih membersamai kita karena alasan demikian. Selebihnya ia acuh kepada kita.
Namun, percayalah akan ada yang tetap disamping kita, bahkan saat kita berasa di titik terendah hidup, atau saat jurang pemisah antara kita dengannya terlampau begitu jauh, namun ia tak menilai kita dari hal demikian.
Tak peduli sejauh apapun perbedaan dunia, ia tetap ada menghargai kita dari bagaimana ia ingin membersamai karena ketulusan! Seutuhnya.
Ia yang hadir membawa kebaikannya mengetuk pintu hidup kita, tak peduli bagaimana dunia kita.
Sebagaimana Allaah yang tak pernah melihat kita dari harta atau wajah kita, namun Allaah melihat bagaimana hati kita. Bagaimana takwa kita kepada-Nya.
Dan hari ini, kita masih sama-sama belajar. Masih sama-sama mengupayakan. Untuk tak sekedar menilai segala sesuatu dari dunia, yang hanya sementara, yang kelak akan kita tinggalkan.
Namun, dengan hati. Dimana jika hati itu baik, maka baiklah seluruh jasadnya.
Dan kita ingin memiliki hati yang baik itu, ingin dipertemukan dengan ia yang sama-sama memiliki hati yang baik 💙
@menyapamentari
Selepas hujan, sore yang teduh.
Jakarta, 22 April 2018

Menggenggam Tabah

Bismillaah..
Penulis : @menyapamentari x @andromeda_nisa
Bertasbillah menyebut nama Allaah, hingga Allaah menenangkan kekhawatiran dan kesedihanmu.
Allaah tak hanya akan menenangkan hatimu, namun Allaah juga akan karuniakan kekayaan dalam hatimu.
Hati yang mudah bersabar di titik pertama di uji, hati yang mudah ridha atas seluruh ketetapan-Nya dan senantiasa dalam prasangka baik pada-Nya.
Kita tak hanya akan di uji satu, dua, kali. Namun selama kita menyatakan hamba-Nya, kita akan senantiasa di uji. Namun, itulah.. Allaah Yang Maha Baik telah karuniakan kesabaran dalam hati-hati kita, tiada batasnya. Sebagaimana balasan sabar adalah kebaikan-kebaikan yang tak terbatas.
Dan bila hari ini ujian yang sedang menyapamu adalah kau disakiti, dikecewakan, dipatahkan, dan segala sesuatu yang menyesakkan dadamu maka ingatlah firman Allaah satu ini :
“Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui  bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbilah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud.” (QS. al-Hijr: 97-98)
Demikianlah, apa-apa yang menimpamu adalah suatu ketetapan untuk menguji imanmu. Jangan pernah bertanya mengapa demikian, mengapa begitu, mengapa begini.
Jangan pernah bertanya mengapa orang menyakiti kita, mengapa orang berlaku jahat atas diri kita, mengapa orang bisa berlaku setega itu terhadap kita. Jangan. Jangan bertanya demikian.
Sebab kita tidak pernah tau bagaimana cara Allaah menguji keyakinan kita. Maka jika Allaah menguji kita demikian, kita harus tetap meluaskan sabar, melangitkan syukur. Karena Allaah dalam menguji setiap hambanya tentulah berbeda satu sama lain. Tidak pernah sama.
Bukankah berbeda ujian hidup para Nabi dengan ujian hidup kita? Kesakitan mereka berbeda dengan kesakitan kita? Dan bahkan kesedihan merekapun berbeda takarannya dengan kesedihan kita?
Bila kini kau sedang disakiti, tetaplah berbaik sangka atas apapun juga ya. Tetaplah jadikan sabar dan sholat sebagai penolong dalam hidupmu.
Jangan bersedih atas kepahitan itu,  sepahit apapun. Sebab Allaah Maha Baik. Sungguh..
Bahkan selelah apapun, sebanyak apapun alasan yang rasanya ingin membuat kita ingin berhenti. Bersabarlah sayang.
Kelak kita akan mengerti kenapa Allaah meminta banyak sekali kesabaran kita. Kelak kita akan lupa bagaimana pedih ini. Dan kita percaya Allaah akan selalu menemani hamba yang terus menerus dalam kebaikan dan kesabaran.
Yakini ini ya..

Andai perjuangan ini mudah, pasti banyak yang menyertainya.
Andai perjuangan ini singkat pasti banyak  yang istiqomah.
Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia pasti banyak orang yang tertarik padanya.
Tetapi hakikat perjuangan bukanlah begitu, turun naiknya, sakit pedihnya, umpama kemanisan yang tidak terhingga.
Jika lelah, segeralah, bangkitlah segera. Andai terluka, ingatlah Janji-Nya"

(Hasan Al Banna)

-----

Jangan meninggalkan dakwah karena kecewa. Kesabaranmu bersama orang-orang shalih lebih baik daripada kesenanganmu bersama orang-orang yang tidak shalih.

Sejatinya, Amanah Itu...

Sejatinya amanah itu
Bukan karena kamu mampu
Bukan pula karena mereka merasa kamu mampu

Bukan karena kamu tahu kapasitasmu
Bukan pula karena mereka tahu kapasitasmu
Dan jangan sampai pula krn kemauanmu

Amanah itu kehendak Allah
Rencana Allah SWT atas kehidupanmu

Bahkan sekiranya semua org disekitarmu berhimpun untuk menjauhkanmu dr amanah itu, jika Allah tahu itu yg terbaik bgimu, maka ia berikan amanah itu kepadamu

Bahkan sekiranya semua org disekitarmu bersepakat menyatakan bahwa kamu tak mampu, jika Allah tahu amanah itu jalan terbaik utk meningkatkan kapasitas dirimu, maka Ia tetap berikan amanah itu kepadamu

Bahkan sekiranya semua org disekitarmu berupaya maksimal agar seseorang yg BUKAN DIRIMU yg mengemban amanah itu, jika Allah ingin mendidikmu dgn amanah itu, maka ia berikan amanah itu kepadamu

Bahkan sekiranya seluruh aibmu seketika memenuhi fikiranmu dan membuat berhenti melangkah krn ragu, jika Allah tahu amanah itu akan membuatmu mjd hamba yg semakin baik dan semakin dekat dengan-Nya, maka amanah itu akan Dia berikan kpdamu

Percayalah, ada rencana terbaik yg sudah Allah persiapkan, sikapilah dgn ikhtiar terbaik yg kamu lakukan,serta pertanggungjawaban terbaik yg bisa kamu persiapkan.

Sekali lg, ini bukan tentang kamu dan mereka,,,
ini TENTANG KAMU DAN DIA (ALLAH)
Dan melangkahlah dgn percaya, bahwa bersama-Nya semuanya akan baik2 saja..

Sabtu, 22 Desember 2018

Tika's Line Vol 1

Alhamdulillah... Akhirnya jadi juga nih tulisan-tulisan saya.. Tulisan ini sebagai pengingat (terutama saya) dan pelemas jari yang kaku. Insyaallah masih ada chapter selanjutnya. ^^

Tika's Line Vol 1

Minggu, 09 Desember 2018

Aku Rapuh Tanpa Kalian

Aku seperti satu buah buku, tak bisa berdiri tegak tanpa kalian.

Aku seperti satu tetes hujan, tak bisa menyuburkan bumi tanpa kalian.

Aku seperti satu tangkai bunga, tak menarik jika tanpa kalian.

Aku seperti satu batang lidi, mudah patah jika tanpa kalian.

Jadi, aku serapuh itu?

Bahkan bintang yang sendirian pun tak kan ada yang peduli. Hanya dilewati, tak berarti. Karena malam indah jika bertabur bintang.

Karena taman indah jika bunga-bunga bermekaran.

Karena hujan indah jika airnya bersama-sama jatuh ke bumi.

Karena buku-buku jadi menakjubkan ketika ditata rapi, berdiri tegak, banyak, tinggal pilih mau buku yang mana.

Kapalku, Kapal Kita

Sebentar lagi, kapal kita kan sampai daratan. Mercusuar telah terlihat. Sebentar lagi jangkar dilempar. Setiap orang mempersiapkan pendaratannya, tak ingin ada satu pun barang yang tertinggal.

Berlabuh.

Aku bahagia telah berlayar bersama kalian. Kadang gelombang besar, badai. Kadang pula angin sepoi-sepoi, burung bersenandung, menikmati sunset dan sunrise bersama kalian.

Besok kamis adalah waktunya. Kita sama-sama mempersiapkan salam perpisahan.

Katanya, semakin besar pengorbanamu, semakin besar pula rasa sakitnya perpisahan. Tapi aku tak mau di sini selamanya.

"Setelah turun dari kapal, kau mau ke mana?" tanyamu saat ku pandang laut bergelombang.

"Asal ada kamu, ke mana pun aku mau." Aku terkekeh. "Itu jawaban film-film."

Aku kembali menatap laut, "Asal ada Allah, ke mana pun aku mau. Allah yang di lautan dan di daratan sama kan? Allah yang di kapal ini dan di kapal itu sama kan?"

~☆~

Tahun ini sengaja kupilih satu amanah. Kutolak tawaran amanah yang datang (Afwan yaaa)

Karena aku kesulitan pindah ke kapal yang satu ke kapal lainnya. Aku tidak bisa berenang.

Kamis, 29 November 2018

"Boleh kutulis masa depan sesuai yang kuinginkan?" Tanya seorang anak kecil kepada kedua orangtuanya.

"Bapak dan Ibu lebih tahu."

Kadang ia merutuk, tetapi ia tak mau berkata seandainya. Ia telah memilih jalan yang dipilihkan orangtuanya. Jadi, terima saja dengan lapang dada dan lakukan yang terbaik.

Ikhlasmu lebih Allah sukai daripada keluhanmu. Sabarmu lebih Allah sukai daripada amarahmu. Syukurmu lebih Allah sukai daripada kedengkianmu.

Percayalah, semua akan indah pada waktunya. Karena ridho Allah terletak pada ridho orangtua.

Jumat, 23 November 2018

"Buuu Buuuu"

Hari ini, sudah dua kali aku teriak, "Ibu... Ibu..." dengan nada panik.

Menjelang maghrib, ketika aku menjemur baju, tiba-tiba pintu kandang ayam terbuka, ayamnya lari keluar semuaaaaa!! Aku tanpa pikir panjang langsung lari, masuk rumah, ngunci pintu, lari lagi ke depan sambil teriak, "Ibuu Ibuuu.." paniiik!!! Dan ternyata, pintunya terbuka lagi karena saking paniknya aku nguncinya nggak beneeeerr~~ Argh... Posisi bapak ngelembur lagi!

Aku mempelajari:
Ketika aku dalam posisi terancam, aku mencoba melarikan diri.

Aku takut sama ayam. Aku pernah disakiti sama ayam. Beberapa kali. Dari kecil hingga besar. Dan saking paniknya, aku nggak rapet ngunci pintu, jadi pintunya buka lagi. Peluang aku disakiti sama ayam jadi lebih besar. Harusnya, aku masuk rumah, aku pastiin pintunya terkunci, selesai, aku bisa bernapas lega. Tapi karen panik, ya gitu deeh..

Ibu datang sebagai pahlawan. Berani pegang sama nggendong ayam dan masukin ayam-ayamnya ke kandang. Aku? Megang ayam aja nggak berani. Cewek abal-abalah gue ini... Astaghfirullah..

Teriakan keduaku. Habis sholat maghrib aku memutuskan masak nasi goreng. (Harusnya al-ma'tsuratan ya haha) Habis nasi gorengnya matang, kompornya kumatikan, eh apinya ada yang nggak mati, malah menyala-nyala.

Paniiikk!!

"Ibuuu Ibuuu.."

"Napa?" Ibu yang lagi sholat menimpali santai.

"Rene.. rene.." aku nggak bisa bilang apa yang terjadi. Kebakaran?

Niatnya mau nyopot selang dari tabung gasnya tapi karena takuuut banget jadi satu-satunya yang ada di pikiran adalah manggil ibu.

Ibu datang lagi sebagai pahlawan. Nyopot selang dari tabung gas, kompor di balik, ngambil air, disiram ke kompor. Ternyata selangnya terbakaaarrr... huaaaaa...

Daan tetanggaku pasti bertanya-tanya aku sih kenapa... apalagi tadi waktu main ke rumah simbah langsung ditanya, "Ono opo? Kok bengak-bengok."

Ya Allah... umur berapa aku ini? Kepala dua.. Dan aku masih saja butuh bantuan ibu.

"Ibu... lihat kaos kakiku?"

"Kacamataku mana ya bu?"

"Bu.. kok dekernya nggak ada?"

"Bajunya di mana, bu?"

"Kerudungnya di mana, bu?"

"Bu... lihat hape-ku?"

"Tadi yang di sini disingkirin ibu ke mana?"

"Hari ini pake baju apa, bu?"

"Ini yang dicuci mana aja, bu?"

"Hari ini mau masak apa, bu?"

"Buuu jodohku mana?" (Wkwkwk enggak ding)

Dan lain-lain.

Ya Allah... bagaimana kalau Engkau mencabut nyawa Ibu? Apa aku bisa melakukan segala sesuatunya sendiri? Dulu pas ibu sama bapak nikah, posisi mbah uti udah nggak ada karena sakit.. Dan ini Ibu sedang sakit, aku pingin nikah saat orangtuaku masih komplit.. Ya Allah.. berkahilah umur kedua orangtuaku. Aku mencintai mereka, Ya Allah..

Maaf ya amanah kampus kalau aku lebih memilih amanah di rumah.. Menurut marotibul amal, dari diri sendiri ke keluarga lalu ke masyarakat. Berat nolak seruan dakwah kampus. Berat juga nolak permintaan bapak ibu dan saudara. Aku sedang mencoba memanajemen waktuku. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi setiap urusan, memberikan jalan keluar bagi setiap masalah. Aamiiin..

My sweet home, 23 November 2018

Senin, 17 September 2018

Kebaikan Tidak Bisa Dicampur dengan Keburukan

X : Hm.. aku fikir dulu menjadi biasa saja, berjalan biasa saja. Tak ada embel2 dakwah adalah jalan terbaik mb, aku fikir dulu aku telalu eksklusif dan menutup diri. Aku merasa seakan aku sok baik. Sejak aku mondok aku malah bertemu dgn bebrapa teman yang sudah punya pacar bahkan chating dg ikhwan seperti biasa2 saja. Tapi ilmu mereka tinggi, hafalan alquran pun bagus. Sedang kan aku😔.
Aku lalu membenci mereka yang memakai niqob bahkan aku seaakan takut. Dan aku semakin menaikan jilbab seperi biasa. Namun, sejak aku mengenal sahabat kamarku, dia tahfidz, dia santri, dia baik akhlaknya pun sama. Tidak pernah pacaran dan jarang chat dg lawan jenis kecuali penting.
Saat itu aku sdr mbak bahwa selama ini meniru tak harus meng copas. Tapi gak tahu kenapa akhir2 ini hafalanku susah bgt mbk. Hatiku kyk terombang ambing, gak tenang. Hafalan pun susah. Lebih sakit nya hatiku ketika melihat mereka yg biasa2 saja hafalannya di lancarkan😭😭😭😭. Aku sempat ngrasa Allah gak adil banget sama aku.
Allah gak adil. Aku pengen hapus semua foto2ku di sosmed. Apa itu salah mbak?
Tapi aku blm sepenuhnya bisa istiqomah.
Mereka pandai nahwu sorof, hafalan bejibun. Tapi masih suka chat vc dg lawan jenis, aku engak tapi kok Allah seakan menyulitkan aku hafalan

Y : Sama sekali nggak salah dek, itu buat berjaga-jaga ketika di akhirat nanti dimintai Allah pertanggungjawaban.
Istiqomah tidak harus langsung melakukan hal besar dalam waktu sekejap
Allah lebih menyukai hal-hal kecil yang konsisten tapi dilakukan terus menerus, termasuk hafalan juga gitu. Apakah X sekarang masih merasa kalau Allah itu tidak adil?

X : Masih mbak. 😭🙈

Y : Kalau X lihat tembok, dicoret-coret, kotor, dan X pingin ngecat tembok itu lagi, pasti tukang catnya bilang, 'temboknya diamplas dulu, baru dicat. Tapi ya butuh waktu lama mbak, lebih lama ngamplas dibanding ngecat.'
Tapi kalo X pingin temboknya segera selesai ngecatnya, X bilang, 'gak usah diamplas pak, langsung dicat aja.'
Tukang catnya jawab, 'ya gapapa mbak, tapi nanti catnya gak tahan lama, gampang ngelotok (lepas)'. Itu analogi dek
Tembok kotor ibarat kita penuh dosa
Ngecat ibarat kita beramal atau berbuat kebaikan banyak
Kalau dosa dan kebaikan dicampur, kayak cat tadi, gampang lepas, luruh kebaikannya, tidak ada artinya
Agar kebaikan kita gak cuma jadi kebaikan yang sia-sia, ya kita jg harus berusaha bertobat dari dosa-dosa kita.
Kebaikan nggak bisa dicampur dengan keburukan.
Hafalan Al-Quran pun, belajar pun, ilmunya bakalan susah masuk kalau hati kita masih dipenuhi kotoran (iri, dengki, sombong, melakukan hal yang tdk disukai Allah). Orang2 yang mudah menghafalkan Al-Quran tapi masih pacaran, tidak punya batas dengan lawan jenis, ya itu juga ujian buat mereka. Dari kajian yang pernah mbak ikuti, bukannya suudzon juga, tapi memang kebaikan tidak bisa dicampur dengan keburukan. Mereka sedang diuji dek. Allah ingin lihat, apakah dengan nikmat hafalan yang mudah itu semakin membuat mereka taat atau menjauh? Allah bisa dengan mudah mencabut hafalan hambanya. Sudah banyak kisah ttg orang yang dicabut hafalannya. Hamas syahid yg hafalannya hilang karena pacaran. Pasukan islam, seorang hafidz quran, yang melawan spanyol lalu hafalannya hilang karena suka sama wanita spanyol yg non islam. Ada pula orang yang hafalannya hilang setelah diruqyah karena ternyata hafalannya dibantu jin, dia pingin cepet-cepet pingin jadi hafidzah quran, makanya jin itu masuk karena rasa tergesa-gesa ingin segera jd hafidz. Naudzubillahi min dzaliik..
Doakan teman-temannya ya dek.. semoga mereka semakin didekatkan dgn Allah... 
Allah Maha Baik, tidak mungkin menyia-nyiakan hambaNya yang menolong agamaNya..
Hafalan itu nggak harus instan, ada almarhumah ibu yoyoh, keren, anggota DPR, sepanjang hidupnya sampai meninggal beliau ttp menghafalkan Al-Quran, tdk diketahui apakah beliau sdh hafidz apa blm karena kalo beliau ditanya sudah hafidz apa belum, beliau cuma tersenyum..

X : Masyaallah. Iya mbak mungkin karena aku iri. Aku jadi begini. Astagfirullah. Aku gak boleh gini. Harusnya aku gak boleh gini astagfirullah🙈.
Makasih ya mbak nasehatnya. Sekarang aku faham. Harus bagimana dan harus seperti apa

Y : Semangat X...
Semoga hafalannya lancar ya deekk, terus berdoa sama Allah supaya dipermudah untuk menghafalkan Al-Quran.. 🤗
Mbak pesan, *jangan tinggalkan dakwah ya dek, seberat apapun dakwah itu, jangan ditinggalkan* Kalau X melihat hal yang tidak X suka, melihat atau merasakan hal yang bikin hati X mengeluarkan benih2 hitam, langsung istighfar dan berdoa ya dek.. doakan orang-orang yang membuat hati X tak karuan. Doakan. Bukan dijudge. Bukan dikomentari. Bukan dikeluhkan. Tapi doakan.
Mbak jg sedang proses hehe, sama2 saling mendoakan 🤗

X : 😭 insyaallah mbk insyaallah aku mencoba untuk istiqomah. Semoga 😊, sama2 saling mendoakan ngeh mbk semoga mbk Y di permudah Allah. Dan selalu begitu

Y : Aamiin😊

Maha Suci Allah,

Maha Suci Allah

Maha Suci Allah

Maha Suci Allah yang masih menyisipkan rasa gelisah di hati hambaNya ketika melakukan dosa. Allah masih sayang. Allah masih notice. Selalu ingatkan hambaMu, Ya Allah ketika diri ini melakukan dosa.

Target

Kayaknya bikin target satu tahun ke depan, kalau jadi beneran, kayaknya mengasyikkan deh.. ^^ Duuh pingin.. tadi lihat salma udah nerbitin buku.. Tika juga mau.. Ya Allah.. waktuku selama ini bagai kesia-siaan yaa? Apa yang dihasilkan? Astaghfirullah.. bismillah.. bikin projek buat satu tahun ke depan ^^

Kalau punya mimpi banyak, tapi tidak direalisasikan, bukannya sama aja. Punya mimpi banyak, tapi ikhtiarnya kurang, juga sama saja kan? Mimpinya cuma jadi gantungan baju hehe!

Ngomong-ngomong soal target, ehm, insyaallah Desember pingin lulus.. jadi mulai hari ini, harus rajin nyicil skripsi. Hihi! Nggak mau nyusahin ortu lagi! Mau nyari uang sendiri biar bisa sedekah banyak, biar bisa beli buku yang baaaaaanyak!

Alhamdulillah rezeki Allah datang tanpa diduga. ^^ sayang Allah..

Bank BNI Bubaan (17 Sep 18, 15.09)

Kamis, 16 Agustus 2018

Saudariku, Maafkan Aku

X : Kak, aku dicuekin sama saudariku sendiri

Y : Kenapa dengan saudarimu?

X : Aku WA nggak dibales, aku kirimin VN nggak didengerin

Y : Nggak punya kuota kali saudarimu

X : Kakak kok selalu berpikir positif sih?

Y : Berpikir negatif itu cuma memperkeruh hati..

X : Tapi dia aneh, nggak suka minta tolong. Kan aku juga pingin nolongin

Y : Dia lagi nggak punya masalah, kamu nawarin pertolongan, ya dia bingung pertolongan macam apa

X : Tapi lagi ada masalah, Kak...

Y : Masalah buatmu, tidak baginya.

X : Apa aku yang terlalu khawatir? Paling nggak balas pesanku kek..

Y : Sudah berapa tahun berukhuwah?

X : Empat

Y : Sudah sejauh mana mengenalnya? Dia tipe orang yang kalau ada masalah biasanya minta tolong atau harus langsung ditolong meskipun dia nggak minta tolong? Kamu tahu dia saudari tipe yang bagaimana?

Aku tertegun. Saudariku, maafkan aku... Harusnya aku sadar, aku tidak tahu kamu saudari tipe macam apa, apa yang harus kulakukan kalau kamu mulai tidak semangat dan kesemangatanmu akhir-akhir terasa aneh.. Maafkan aku saudariku... Aku akan membantumu dengan segala pengetahuanku tentang kamu orang yang seperti apa. Akan kubantu sebisaku meskipun kamu tidak meminta bantuan.

Rabu, 01 Agustus 2018

Bohongnya jadi Kenyataan

Allah selalu mengingatkanku. Langsung diingatkan kala aku berbohong. Karena bohongku biasanya jadi kenyataan.

Kalau lagi males ikut rapat, syuro, aku nggak mau pake alasan sibuk atau sakit. Karena Allah tiba-tiba menjadikannya sibuk dan sakit beneran.

Termasuk saat ini... yang biasanya sampe unnes jam9.nan... eh ternyata busnya ada kendala jadi sampai unnesnya jam 09.30.. karena aku bilang ke bu Riz sampai unnes setengah 10... tuh kan.. bohongnya jadi beneran..

Astaghfirullah...

Makasih ya Allah sering mengingatkanku secara langsung. Seneng deh, Allah sering bikin melting :)

Senin, 23 Juli 2018

Tempat Pulang

X : Kalau suatu hari nanti kamu lupa caranya pake corel, photoshop, kamu tau kan harus pergi ke siapa?

Y : Youtube?

X : Bukan! Ada aku!

Y : Siapa yang bisa menjamin kalau beberapa tahun lagi kamu masih bisa pakai software itu?

X : Aku optimis dan husnudzan sama Allah. Kalau aku akan tetap di sini. Tetap bermain bersama adobe, corel, paint, dan kamera ini. Aku akan tetap di sini, Tik. Dan akan selalu menunggumu untuk pulang.

Mataku berkaca-kaca. Ada yang menungguku. Tetapi aku selalu saja memilih pergi, mengedepankan amanahku yang tampak oleh banyak orang. Melupakanmu. Tetapi saat akhirnya aku melahirkan karya-karya lagi, aku sadar, aku rindu. Aku rindu kampung halamanku. Aku rindu kamu. Dan aku bahagia telah pulang.

Namun, aku harus pergi lagi. Ada amanah lain, tak hanya kamu. Seperti katamu, aku berhusnuzan pada Allah, aku tak akan melupakan kampung halamanku. Aku tak akan melupakanmu. Suatu hari nanti, jarak kita kan jadi temu. Bersabar ya, sebentar lagi.

Minggu, 15 Juli 2018

Cuma Bapak-Bapak

Di sini aku menunggu. Yang biasanya kalo nunggu itu bakal jamuran, aku di sini hampir membeku.. MasyaAllah... dingiiiiiinn hzzzzz

Aku belajar dari bapak-bapak penjual makanan yang biasanya masuk ke bus-bus luar kota. Bapak-bapak tersebut terdiri dari 4 orang, jualannya sama tetapi mereka begitu husnudzan kepada Allah. Mereka percaya kalau rezeki Allah tak kan ke mana. Mereka percaya setiap orang punya rezekinya masing-masing. Kalau nggak ada bus, mereka ngobrol, menjalin ukhuwah dan kerekatan hati. Kalau ada bus, mereka langsung masuk bersama, berempat. Masyaallah.. Mereka nggak rebutan pelanggan, mereka nggak iri-irian, nggak dengki, mereka husnudzan sama Allah... Allah sudah menjatah rezeki mereka masing-masing.

Lalu... aku melihat bapak-bapak yang lain... Bapak yang berteriak-teriak untuk narikin penumpang, ya Allah... jadi teringat bapak gue sendiri yang kerja keras buat gue... u.u

Sebentar lagi, bus Ramayana Jogja bakalan datang. Bismillah..

Terminal Bawen, 15 Juli 2018

Rabu, 27 Juni 2018

Teman dalam Sepi dan Ramai

Jumat, 22 Juni 2018 (H+7 Lebaran)

Unnes sepi poooooolll~ Tapi mereka datang dari Pati dan Kendal. Hehe! Makasih lhooo~ Kalian emang temen dalam sepi dan ramai ^^

Suhu di Rumah

Sekarang, aku sudah tidak ngekos lagi. Meskipun masih ada jatah kos sampai bulan Juli, namun aku sudah pindahan. Barang-barangku di rumah semua, kecuali seprei karena masih dipakai.

Rumah. Selama empat tahun, aku menganggap rumah sebagai tempat istirahat di antara hiruk pikuk amanah dan tugas kuliah. Pulang ke rumah adalah hal yang menyenangkan, beban di pundak rasanya plong semua. Seolah-olah rumah adalah surga, menjanjikan kebahagiaan dan kehangatan.

Rumah. Segalanya terpenuhi. Membahagiakan banget pokoknya! Tetapi, di rumah juga, aku gampang banget futurnya. Karena serasa gak ada beban, ibadah pun juga...... Astaghfirullah.. kadang, kalau udah lelah sama kondisi diri yang tak kunjung mendekat ke Allah, jadi kangen sama Unnes, kangen sama temen-temen yang sholehah, kangen kajian, kangen sholat jamaah, dan kangen-kangen lainnya. Tapi apa dayaku? Biasanya masih liburan, balik ke Unnes pun nggak ada orang.

Untuk sekarang, rumah bukan lagi tempat berleha-leha. Rumah bukan lagi tempat untuk berfutur diri. Sudah cukup! Targetan Ramadhan harus dilanjutkan! Harus berusaha ikut kajian. Karena jauh dari Unnes dan agak kesusahan kalau kajian, sering-sering dengerin kajian online aja. Alhamdulillah ada Hafizh sampai pertengahan Juli, jadi bisa murajaah sambil nyari penggantinya Hafizh. Sampai-sampai masang targetan tiap hari.

Ya Allah... di rumah itu lebih berat. Gak ada teman kayak di kos-kosan, susah kalau jamaah karena tempat sholatnya kecil, dicekokinya dangdut indosiar. Di rumah itu, harus survive! Kalau nggak survive, bubar semua! Survive iman!

Karena aku sadar, aku dai sebelum apapun. Aku adalah aktivis dakwah di mana pun aku berada. Aku harus terus menampilkan akhlak yang baik. Bagaimana mungkin di rumah aku masih berleha-leha dan nggak mau baca Al-Quran? Ke sana ke mari dengan hati kosong tanpa Al-Quran? Bagaimana mungkin niat untuk berdakwah dan menjadi teladan bisa terealisasikan kalau aku nggak pernah tahajud? Bagaimana mungkin aku direstui jalannya kalau masih bantah orangtua? Bagaimana mungkin aku dapat jodoh yang baik, idaman, kalau sekarang masih malas-malasan?

Come on! Jangan malas! Rumah adalah ladang dakwah! Kalau kamu malas baca Al-Quran, bapak dan ibu juga malas. Kalau kamu sholatnya ditunda-tunda, Noval juga akan ikut-ikutan. Come on! Tetap jadi Atika yang rukhiyahnya kayak di Unnes.

Kamu hanya perlu bersabar dan terus memperbaiki diri. Barangkali sebentar lagi kamu akan dipertemukan dengan orang baik. Insyaallah.

Minggu, 24 Juni 2018

Sabarnya Ibu

Aku belajar dari kesabaran seorang ibu, ibuku sendiri, yang telah mengandung dan melahirkanku. Merawatku hingga aku menjadi sebesar ini.

Ibu begitu sabar, menghadapiku, noval, dan juga bapak.

Pernah kuberpikir, bagaimana ibu bisa sesabar itu? Bagaimana ibu bisa sekuat itu? Bertahun-tahun bapak menjadi pengangguran. Bertahun-bertahun setelahnya bapak kerja serabutan. Bertahun-tahun pula gaji bapak tak lebih banyak dari gaji ibu. Bagaimana caranya ibu dapat bertahan? Dan selalu ibu yang salah. Termasuk aku yang sering menyalahkan ibu. Aku yang sering merasa kurang diberi kasih sayang. Tak melihat jerih payah ibu yang terus bekerja untuk menghidupi kebutuhan kami.

Aku dan noval pun sama. Sama. Sama. Ya Allah... lembutkanlah suara kami ketika berbicara dengan ibu.. Ya Allah, buatlah kami patuh kepada ibu.. jadikan kami anak yang sholeh sholehah agar kelak dapat membawa ibu ke surga. Karena kami tahu, kami tak bisa membalas jasa beliau di dunia.

Semarang, 24 Juni 2018

Silmi ke Pak Pri

Intinya, habis dari nginep di rumahnya Eva, aku dan Husna langsung cuuss ke rumahnya Pak Pri.

"Kalau guru sudah berorientasi pada uang, maka rusaklah pendidikan kita. Rusak pula lembaganya. Orientasi guru harus dikembalikan lagi, yakni mencerdaskan siswa."

Sekecil apapun gajimu nanti, orientasimu harus tetap sama, mencerdaskan siswa. Ingat, tinggalkan akhlak. Tinggalkan akhlak!

"Kalau nanti kalian sudah nikah, malamnya, suami itu harus bilang ke istri, 'Dek, lima tahun yang akan datang, pasti akan muncul banyak problematika. Saling mengingatkan ya, dek. Saling menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain.' Sebagian besar pasangan suami-istri menghadapi masa-masa sulitnya di lima tahun pertama. Karena itu, jika dapat melewati lima tahun ini, insyaallah jika ada masalah setelahnya dapat teratasi. Dengan saling mengingatkan dan menerima."

"Bumi Allah itu luas. Mau dapat jodoh dari mana saja, mau nantinya tinggal di mana saja. Insyaallah tidak apa-apa karena masih di buminya Allah. Sebagai orangtua, titipkan doa untuk anak-anak dan cucunya."

Semoga Pak Pri selalu sehat ya, Pak..

Dari silminya ini, aku dapat satu pelajaran berharga. Tentang membina.

Mahasiswa Pak Pri yang sudah lulus dan sekarang jadi guru, kirim WA ke Pak Pri, "Pak, ilmunya belum tersampaikan ke murid-murid, Pak.. Ilmu yang dari Pak Pri.."

Guru di pelatihan, dengan pembicaranya adalah Pak Pri, ketika Pak Pri bilang mau pensiun, guru-guru berkata, "Jangan pensiun dong, Pak.. ilmunya Pak Pri tu lho, Pak.. maneman.. belum disampaikan semuanya.."

Aku sadar satu hal. Coba Pak Pri punya binaan. Bayangkan kalau kita tidak membina, bayangkan kalau ilmu-ilmu kita hanya untuk kita sendiri. Asal menyampaikan, tanpa ada program terstuktur. Gak tau apakah ilmu itu sudah disampaikan apa belum, gak tau apakah ilmu itu terus mengalir atau berhenti. Ilmunya Pak Pri banyaaaakk bangeett.. Pak Pri bukan anak organisasi.. tetapi Pak Pri adalah mahasiswa yang rajin dan perhatian, mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan.

Pernah ku berpikir untuk menjadi seperti Pak Pri. Melepas semua ini sepertinya menyenangkan. Fokus pada pendidikan saja, fokus pada kuliah. Tetapi nyatanya, aku tak bisa. Aku tak bisa. Aku mau membina, aku tak mau melepas amanah ini. Ya Allah.. kasih binaan ya sebelum aku lulus aamiin.. :)

Senin, 18 Juni 2018

Gua Kiskendo

Suatu hari nanti, kalo ke sini lagi, insyaallah pingin baca Quran di sini, sambil menikmati pemandangan gua, diiringi gemericik air. Pastinya, saat pengunjungnya nggak banyak-banyak amat.

Namanya Gua Kiskendo, berada di daerah Boja. Deket banget sama rumah saudaranya Mbak Dwi. Masuknya 7000 dan tempatnyaaa wooww~~

Rabu, 13 Juni 2018

Pasca Kampus

Gue sebenernya punya kegalauan tersendiri soal pasca kampus ini. Galau soal masa depan gue. Bermacam ketakutan tiba-tiba hinggap. Soal pekerjaanlah, jodohlah, uanglah. Tetapi akhirnya gue sadar. Kalau loe yakin akan adanya Allah, akan rahmat dan nikmat Allah, loe harusnya nggak galau. Loe harusnya berhusnudzan pada Allah bahwa Allah tak akan menyia-nyiakan hambaNya yang beriman dan bertakwa kepadaNya. Masalahnya, loe udah beriman dan bertakwa belum? Kalau belum, buruan deh perbanyak taat biar kehidupan masa depan loe terjamin. Jadi, ketika loe diterpa berbagai macam cobaan, loe bakal memilih sabar dan syukur. Loe bakal memilih taat agar selalu dekat denganNya. Kedekatan denganNya lebih loe sukai daripada dunia dan seisinya. Sudahkah loe taat?

Orang baik akan dipertemukan dengan orang baik.

"Makanya ukh, biar ada orang yang selalu mengingatkan kita, paling aman ya nikah habis lulus nanti."

Aku terkekeh dengerin omongannya Bu Rizsa. Hehe! Maaf ya, bu... Aku masih mau single sampai beberapa tahun lagi. Ada yang harus kuurus sebelum menikah. Nih nggak tau, mau nyembuhin penyakit dulu. Apa jangan-jangan penyakitnya justru sembuh kalau sudah nikah? Hehe nggak tau deh.. Masih mau jalan-jalan sendirian dulu.. Masih mau single sampai beberapa tahun ke depan.

Kalau ngomongin nikah, aku agak takut. Bukan takut nikah. Takut karena ternyata menikah adalah sunnah Rasulullah dan seharusnya di usiaku yang sekarang, aku sudah harus nikah. Tetapi kenyataannya aku belum dan pernah baca hadits lebih baik meninggal dalam kondisi sudah menikah. Hehe! Duuhh gimana ya..

Kok jadi ngomongin nikah?

Pasca kampus nanti... Tika mau nyoba daftar di PPPA Darul Quran, untuk mengajar di tempat terpencil.. Mau lanjut S2 dan S3 di luar negeri juga. Oh ya, tahun ini insyaallah bikin paspor ^^

Kalau cerita pasca kampus pasti ada yang tanya, "Terus nikahmu kapan?"

Dan kujawab sambil tersenyum, "Di sela-selanya."

Ingatlah, asal dekat dengan Allah, everything gonna be OK!

Ada hal yang kutakutkan. Sangat kutakutkan. Pisah dari teman-teman. Jarang berkumpul dengan orang-orang sholeh sholehah. Kesusahan ikut kajian pagi dan sore di kampus atau nggak bakalan ikut lagi.

Ada Allah. Ya, ada Allah. Ya Allah, teguhkanlah hati hamba di atas agamaMu. Hamba masih pingin ikut kajian terus. Hamba pingin semangat hafalan terus. Hamba pingin bisa baca Al-Ma'tsurat tiap pagi dan sore. Hamba pingin dikumpulkan dengan orang-orang baik. Hamba pingin dekat terus dengan Al-Quran. Pasca kampus nanti, hamba nggak bisa meraba-raba tentang masa depan. Hamba masih mau liqo. Masih mau sedekah. Masih mau melakukan projek kebaikan. Masih mauuuuu ngobrol sama adik-adik. Ini bulan ramadhan, penghujungnya. Kabulin ya, Ya Allah?

Kejenuhanku kumat. Tapi aku nggak mau cerita. Aku ingin segera lulus dan mencari hidup yang baru. Kuharap bukan karena dunia. Aku ingin mengamalkan kandungan ayat Al-Quran bahwa bumi Allah itu luas. Maka aku ingin berjalan di muka bumi melihat tanda-tanda kebesaran Allah.

Semarang, 13 Juni 2018 (Di rumah, H+29 Ramadhan. 10.53)

Buat Dunia

Kalau segala yang kita lakukan untuk dunia, rasa-rasanya...

Ya Allah, ternyata sulit ya jika niat ini hanya ditujukan padaMu, tanpa melihat dunia. Tanpa sedikit pun menoleh untuk mendapatkan bagian dari dunia.

Astaghfirullah..

Buat status, posting foto, tujuannya untuk eksistensi diri, biar dapat like dan comment yang banyak.

Semangat hafalan biar menginspirasi orang lain, biar orang lain jadi kagum.

Rajin datang rapat agar orang-orang menganggap dirinya bertanggung jawab.

Banyak-banyak khatam di bulan Ramadhan agar kalau ditanya orang sudah khatam berapa kali, dia nggak malu buat ngejawab.

Sholatnya lama sekali agar dikira khusyuk.

Merasa lebih baik dari orang lain.

"Masyaallah... sholehah sekali.."

"Masyaallah ukhti..."

Aku takut. Sangat takut. Jika apa yang kulakukan ini hanya untuk dunia semata. Aku ketakutan. Setiap kali pujian datang, aku merasa sebal oleh pujian itu.

"Nggak kok. Aku nggak sebaik yang kalian kira. Aku nggak se-sholelah itu. Aku nggak baik. Aku banyak kurangnya. Aku cuma gumpalan aib yang kelihatan baik karena rahmat Allah."

Aku pernah. Banyakin ibadah biar buku liqo-nya isinya bagus. Aku pernah. Semangat hafalan buat ngedapetin dunia. Aku pernah. Malu kepada manusia atas amal-amalku yang kurang banyak.

Ya Allah... harusnya kan malunya kepadaMu. Harusnya amal dan ibadahku karenaMu.

Aku malu, Ya Allah... aku malu... aku malu kepada Engkau.. Aku malu karena ternyata saat aku sendirian, aku bukannya mendekatkan diri kepadaMu, malah aku sering terlena kepada dunia. Aku malu, aku malu dijuluki aktivis dakwah. Aku sangat malu oleh amanahku di kampus. Aku nggak baik. Aku banyak kurangnya. Aku berlumur dosa.

Aku teringat ketika diberi hadiah oleh Pak Asikin karena udah baca 16 juz di hari ke-16 Bulan Ramadhan. Dari Pak Asikin, yang hadiahnya termasuk kecil (buku tentang syiah), aku senaaaangg~~ sekali. Apalagi kalau hadiahnya dari Allah. Apalagi kalau kita ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah. Pasti dunia dan seisinya ini nggak ada apa-apanya.

Ya Allah, luruskan niat hamba. Niat hanya untuk ridhaMu.

Jumat, 08 Juni 2018

Menjadi Sebab

Hari ini aku belajar, tentang seseorang yang menjadi sebab masuk Islamnya orang lain. Orang itu bukan ustadzah, bukan pula ahli agama, tetapi ia menjadi salah satu sebab orang lain mengucapkan syahadat, di Masjid Kobe, satu-satunya masjid di daerahnya.

Aku percaya, setiap orang memiliki medan dakwahnya sendiri. Tidak peduli ia baik atau buruk, ia punya tumpukan dosa atau sebaik malaikat, manusia tetaplah dai sebelum apapun. Manusia tetaplah harus saling menasehati. Menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Windy~ terus berproses menjadi lebih baik ya... Nggak papa kok pelan-pelan. Nggak papa. Barangkali hijrahmu yang pelan-pelan itu lebih Allah sukai, lebih mengistiqomahkanmu.

Ya Allah, aku ingin hijrah setiap hari, setiap waktu. Aku merasa kalau aku hanyalah gumpalan aib, penuh kekurangan yang ketika dilihat orang, kelihatan baik karena rahmatMu.

Semarang, 2 Juni 2018

Ajal

"Kamu lagi ngapain sekarang? Kalau dalam posisimu yang seperti ini lalu tiba-tiba ajal datang bagaimana?"

"Kamu lagi ngapain? Baca Quran? Foya-foya? Atau sedang bersujud padaNya?"

Kemarin banget, aku sama Eva mau aksi, aksi tolak uang pangkal tetapi karena menemukan kucing di PKM Mipa, jadi deh cerita ini berawal.

Kucingnya kasihan, nggak mau gerak. Diapa-apain nggak gerak. Akhirnya kita bawa ke Unyil Cathouse di daerah Banaran, deket gang dahlia.

Inget nggak sih pelacur yang masuk surga karena memberi minum anjing? Masak kita tega ninggalin kucing sakit PKM? Padahal kita bisa bantu. Padahal lagi bulan puasa. Padahal di pundak kita ada cap aktivis dakwah. Apa kita setega itu? Barangkali ketika kita menolong tuh kucing, kucing itu akan menjadi sebab dimasukkannya kita ke surga. Bisa jadi, kan? Hal-hal kecil tak terduga barangkali adalah penyebab kita dimasukkan ke surga.

Sampai di Unyil Cathouse, kita menemui pemiliknya, seorang mas-mas. Masnya memeriksa si kucing. Kata masnya kucingnya kena virus, mending dibawa ke Sampangan, ada klinik hewan di sana. Masnya baik. Kita dipinjemin kandang kucing.

Kita cus balik ke kos, ambil helm, cus cus ke Sampangan.

Sampai di Happy Pet Shop-nama tempatnya, kita ketemu dokternya. Kucingnya dipasang infus, dicek darah (didiskon 50% karena kita mahasiswa). Dan ternyata~~~ si kucing kena anemia~ Ya Allah... kasihan hyooo~ Bayangin deh, kamu kena anemia, nggak ada yang nolongin, minta bantuan ke kucing lain, ya jelas kucing lainnya nggak bisa bantu. Nggak bisa makan, tinggal menunggu mati aja gitu. Ya Allah...

Akhirnya setelah kita menyelesaikan administrasi yang hampir 400rebon, kita pulang bawa kucingnya karena nggak mungkin dirawat inap (uang siapa?)

Di jalan kucingnya meninggal~~~
Baru sadar pas udah sampai di kosnya Eva.

Membuatku tersadar, ajal itu dekat. Ajal membuntutimu. Kalau kucingnya dibiarkan tetap di PKM tanpa ditolong pun, ajal juga akan menjemputnya, dengan jam dan detik yang sama. Sayangnya, kita bisa memilih bagaimana kita mati. Kucing itu paling tidak matinya tidak di jalan, tidak sendirian, kan ditemeni aku dan Eva.

Kalau ajalnya datang pas kamu lagi foya-foya gimana? Mau mati dalam keadaan seperti itu? Ya Allah, aku mau meninggal saat sedang membaca Al-Quran. Aku mau meninggal dalam posisi puncak-puncaknya aku sangat mencintaimu, Ya Allah~~

Karena tidak ada dispensasi kematian, kamu mau melakukan apa untuk mempersiapkan matimu yang masih rahasia itu?

Alhamdulillah kucingnya udah dikubur dengan bantuan Mila yang kuat buat nyangkul tanah. Aku mah apa atuh, nggak bisa nyangkul.

Semoga tenang ya, Puuuss~ Meskipun kita baru saling kenal~ Semoga ketemu di surga ^^

Aku ingin memasuki surgaMu, Ya Allah.. bersama semuanya, semua yang pernah hadir di hidupku.

Semarang, 8 Juni 2018

Selasa, 05 Juni 2018

Aksi Terakhir?

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Untuk membebaskan rakyat

Bagiku yang tahu betapa susahnya orangtua mencari uang untuk membiayai sekolah, banting tulang agar anaknya bisa menempuh pendidikan tinggi dengan harapan bisa mengubah kehidupan mereka. Dengan harapan, anaknya mendapat hidup yang lebih baik dari mereka, anaknya lebih tinggi derajatnya, lebih mudah kehidupannya dan tidak sengsara seperti kedua orangtuanya yang harus beradu dengan panas, angkat-angkat berat, kadang kulit tubuhnya terluka hanya untuk sesuap nasi.

Dan sekarang, di kampusku sendiri, yang katanya kampus rakyat, malah membuat rakyat terseok-seok untuk masuk ke sana, membuat banyak rakyat miskin angkat tangan, mengundurkan diri.

Aku tak sanggup melihatnya. Kampusku, yang katanya kampus rakyat. Tak perlulah menjadi glamor. Tak perlu gedung-gedung bagus yang cuma buang-buang uang tapi kebermanfaatannya sedikit. Yang mengejar prestasi tapi membungkam aksi. Demonstrasi dengan prestasi, katanya. Yang berprestasi belum tentu mau aksi, yang berprestasi belum tentu suaranya mau didengar birokrasi.

Semenjak masuk ke Unnes, semestaku menjadi berbeda. Pandanganku berubah. Aku dipertemukan dengan manusia-manusia super luar biasa. Dari desa, katrok, bahasanya ngapak pula. Sebenarnya, aku takut ketularan ke-ndeso-an mereka. Hehehaha! Tapi sungguh, mereka luar biasa. Perjuangan mereka luar biasa! Apalagi yang notabene mahasiswa bidikmisi. Perjuangan mereka, orasi-orasi mereka, mimpi-mimpi mereka, sungguh, mereka lebih hebat dan bersinar daripada aku.

Kepolosan dan pandangan mereka tentang rakyat kecilah yang membuat mereka menjadi seperti ini. Mereka tau rasanya perjuangan mencari nafkah, yang apabila uang tersebut digunakan untuk hal yang foya-foya dan mengenyangkan perut pejabat, sungguh tidak berperikemanusiaan sekali.

Karena itu, meskipun Unnes isinya banyak orang yang nggak mampu, banyak orang miskinnya, banyak orang desanya, tidak masalah, tidak papa. Toh justru orang-orang yang pernah berjuanglah yang mengerti hakikat perjuangan. Semangat kampusku, lahirkan generasi yang mencintai Indonesia dan rakyatnya. ^^


Iihhh rasanya tuh kayak... "Ini aksi terakhirku ya??"

Kamis, 17 Mei 2018

Perjalanan itu menyembuhkan
Pertemuan itu mengobati
Dan berbincang denganmu adalah penawar

Bolehkah kita bertemu? Aku rindu.

Rabu, 02 Mei 2018

Cara Allah menyayangimu bukan dengan meringankan masalahmu, tapi dengan menguatkan jiwamu sehingga sehebat apapun masalahmu kau tetap bertahan dan tak menyerah.
Cara Allah menyayangimu bukan dengan mengurangi beban yang kau pikul, tapi dengan mengokohkan pundakmu, sehingga kau mampu memikul amanah yang diberikan kepadamu
Cara Allah menyayangimu mungkin tak dengan memudahkan jalanmu menuju sukses, tapi dengan kesulitan yang kelak baru kau sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuatmu semakin berkesan dan istimewa
Hidup itu ...
Butuh masalah supaya kita punya kekuatan, Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras, Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati, Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai, Butuh tertawa supaya kita tahu mengucap syukur, Butuh senyum supaya tahu kita punya cinta, Butuh orang lain supaya tahu kita tidak sendiri
Beberapa luka tidak diciptakan untuk sembuh, tidak pula untuk menetap.
Jika ia berakhir dengan keIKHLASAN, ia akan lahir menjadi cahaya yang itu adalah hadiah terindah dari Allah.
Berbahagialah pada taqdir dengan penerimaan yang tulus, Sungguh mengajari hati BERBAIK SANGKA itu Indah...

Inilah cara Allah menyayangiku. Benar, dengan tidak meringankan bebanku tetapi Ia ingin agar hatiku semakin kuat, tegar.

Ya Allah.. jangan buat hamba ragu. Jangan buat hamba berpaling. Jangan buat hamba terus menerus mengeluh, Ya Allah..

Ukhuwah Ini

Ukh, kuharap, setelah lulus nanti, ukhuwah ini masih terjaga. Tujuan kita masih tetap sama-menuju surgaNya.

"Kakak-kakak pergi bukan karena tidak sayang kepada adik-adik, bukan karena ingin meninggalkan amanah ataupun tidak mau membersamai adik-adik. Hidup itu harus terus maju. Yang terpenting, kita tetap jalin persaudaraan. Tetap berada pada jalanNya. Saling mendoakan. Tidak masalah tidak bersama di dunia, asalkan kita bertemu di surgaNya."

Ukh, aku sebenernya aku takut banget kalo ngalamin futur pasca kampus. Aku takut kalo seandainya setelah lulus nanti-atau mungkin setelah keluar dari IR, jiwaku akan menjadi kering. Aku takut menjauh dari Allah. Aku takut termakan nafsu duniawi.

Ukh, tetap ingatkan aku. Tetap nasihatin aku. Tetap tegur aku. Doakan. Allah amat baik. Tak mungkin Ia membiarkan hambaNya jatuh dan terseok.

Ukh, kalau anti merasa aku mulai menjauh, jangan takut untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Barangkali aku lupa. Barangkali mata ini tiba-tiba buta dari nikmatNya. Setelah ini, aku akan banyak melakukan hal tanpa kalian. Pasti akan banyak yang terjadi. Tapi tenang saja, akan kupastikan bahwa aku tetap berada di jamaah. Akan kuselipkan dalam doaku agar kita masih sama-sama tetap liqo walaupun di tempat dan kelompok yang berbeda.

Aku udah tua, ya ternyata. ^^ sudah semakin dekat dengan tempat berpulang.