Jumat, 08 Juni 2018

Ajal

"Kamu lagi ngapain sekarang? Kalau dalam posisimu yang seperti ini lalu tiba-tiba ajal datang bagaimana?"

"Kamu lagi ngapain? Baca Quran? Foya-foya? Atau sedang bersujud padaNya?"

Kemarin banget, aku sama Eva mau aksi, aksi tolak uang pangkal tetapi karena menemukan kucing di PKM Mipa, jadi deh cerita ini berawal.

Kucingnya kasihan, nggak mau gerak. Diapa-apain nggak gerak. Akhirnya kita bawa ke Unyil Cathouse di daerah Banaran, deket gang dahlia.

Inget nggak sih pelacur yang masuk surga karena memberi minum anjing? Masak kita tega ninggalin kucing sakit PKM? Padahal kita bisa bantu. Padahal lagi bulan puasa. Padahal di pundak kita ada cap aktivis dakwah. Apa kita setega itu? Barangkali ketika kita menolong tuh kucing, kucing itu akan menjadi sebab dimasukkannya kita ke surga. Bisa jadi, kan? Hal-hal kecil tak terduga barangkali adalah penyebab kita dimasukkan ke surga.

Sampai di Unyil Cathouse, kita menemui pemiliknya, seorang mas-mas. Masnya memeriksa si kucing. Kata masnya kucingnya kena virus, mending dibawa ke Sampangan, ada klinik hewan di sana. Masnya baik. Kita dipinjemin kandang kucing.

Kita cus balik ke kos, ambil helm, cus cus ke Sampangan.

Sampai di Happy Pet Shop-nama tempatnya, kita ketemu dokternya. Kucingnya dipasang infus, dicek darah (didiskon 50% karena kita mahasiswa). Dan ternyata~~~ si kucing kena anemia~ Ya Allah... kasihan hyooo~ Bayangin deh, kamu kena anemia, nggak ada yang nolongin, minta bantuan ke kucing lain, ya jelas kucing lainnya nggak bisa bantu. Nggak bisa makan, tinggal menunggu mati aja gitu. Ya Allah...

Akhirnya setelah kita menyelesaikan administrasi yang hampir 400rebon, kita pulang bawa kucingnya karena nggak mungkin dirawat inap (uang siapa?)

Di jalan kucingnya meninggal~~~
Baru sadar pas udah sampai di kosnya Eva.

Membuatku tersadar, ajal itu dekat. Ajal membuntutimu. Kalau kucingnya dibiarkan tetap di PKM tanpa ditolong pun, ajal juga akan menjemputnya, dengan jam dan detik yang sama. Sayangnya, kita bisa memilih bagaimana kita mati. Kucing itu paling tidak matinya tidak di jalan, tidak sendirian, kan ditemeni aku dan Eva.

Kalau ajalnya datang pas kamu lagi foya-foya gimana? Mau mati dalam keadaan seperti itu? Ya Allah, aku mau meninggal saat sedang membaca Al-Quran. Aku mau meninggal dalam posisi puncak-puncaknya aku sangat mencintaimu, Ya Allah~~

Karena tidak ada dispensasi kematian, kamu mau melakukan apa untuk mempersiapkan matimu yang masih rahasia itu?

Alhamdulillah kucingnya udah dikubur dengan bantuan Mila yang kuat buat nyangkul tanah. Aku mah apa atuh, nggak bisa nyangkul.

Semoga tenang ya, Puuuss~ Meskipun kita baru saling kenal~ Semoga ketemu di surga ^^

Aku ingin memasuki surgaMu, Ya Allah.. bersama semuanya, semua yang pernah hadir di hidupku.

Semarang, 8 Juni 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar