Minggu, 24 Juni 2018

Sabarnya Ibu

Aku belajar dari kesabaran seorang ibu, ibuku sendiri, yang telah mengandung dan melahirkanku. Merawatku hingga aku menjadi sebesar ini.

Ibu begitu sabar, menghadapiku, noval, dan juga bapak.

Pernah kuberpikir, bagaimana ibu bisa sesabar itu? Bagaimana ibu bisa sekuat itu? Bertahun-tahun bapak menjadi pengangguran. Bertahun-bertahun setelahnya bapak kerja serabutan. Bertahun-tahun pula gaji bapak tak lebih banyak dari gaji ibu. Bagaimana caranya ibu dapat bertahan? Dan selalu ibu yang salah. Termasuk aku yang sering menyalahkan ibu. Aku yang sering merasa kurang diberi kasih sayang. Tak melihat jerih payah ibu yang terus bekerja untuk menghidupi kebutuhan kami.

Aku dan noval pun sama. Sama. Sama. Ya Allah... lembutkanlah suara kami ketika berbicara dengan ibu.. Ya Allah, buatlah kami patuh kepada ibu.. jadikan kami anak yang sholeh sholehah agar kelak dapat membawa ibu ke surga. Karena kami tahu, kami tak bisa membalas jasa beliau di dunia.

Semarang, 24 Juni 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar