Selasa, 02 Agustus 2016

Dakwah Itu Mengajak, Bukan Memaksa

Hari ini aku mendapat pelajaran yang berharga. Sangat berharga sekali….
Jadi, dakwah itu adalah menyeru, mengajak dalam kebaikan, mengajak untuk mengEsakan Allah
Ada orang berbuat keburukan. Orang itu biasa saja melakukan keburukan. Bisa jadi karena orang itu tidak tahu kalau yang dilakukannya itu buruk. Bisa jadi karena orang itu belum mendapat ilmunya. Dan tugas kita sebagai pendakwah, selain memberi contoh dan teladan, kita juga harus menyampaikan untuk mengajak orang itu kepada kebaikan.
Aku dulu pake kerudung tipis tidak sampai menutupi dada, pakaian ketat, lah itu karena aku sama sekali nggak tahu cara berkerudung syar'i. Nggak tau dan nggak ada yang ngasih tau. Ketika aku lihat ada cewek pake kerudung menutupi dada, langsung batin ‘Ih, cah MTs bangeeeettt’. Sekitarku adalah role model. Ibuku, Ayahku, teman-temanku adalah role modelku saat itu. Tontonan TV-ku adalah role model. Bahkan aku juga nggak berusaha buat nyari tahu. Ketika aku pernah memutuskan lepas kerudung waktu itu, aku nggak tau ilmu tentang berkerudung. Ya tau sih kalo kerudungan itu wajib kalo udah baligh. Tau sih aku udah baligh, tapi sekitarku juga banyak yang nggak pake kerudung. Nggak tau ilmunya kalo nanti aku masuk neraka diapain, nggak tau ilmunya kalo ternyata orangtuaku yang nggak minta aku biar pake kerudung juga bakalan kena… Itu karena nggak tau ilmunya. Nggak ada yang ngasih tau. Dan nggak mencoba mencari tahu.
Makanya itu… dakwah itu untuk menyeru.. mengajak… menyampaikan… jangan mudah men-judge orang… barangkali orang itu belum tahu ilmunya dan nggak ada yang ngasih tau.. Tugas kita adalah ngasih tau.. meskipun pemahaman kita berbeda, paling nggak sudah mencoba ngasih tau dan mengajak pada kebaikan. Ini juga peringatan buat diri saya.
Dan yang namanya perubahan itu nggak bisa instan.. Berproses dan tiap orang lama prosesnya berbeda-beda.. Seperti halnya ketika kita sudah tau ilmunya Sholat Tahajud. Tau kalo kita sholat tahajud, insyaallah masalah kita terselesaikan, doa kita lebih mudah dijabah, dsb. Tetapi bukankah untuk sholat tahajud tiap malam juga proses? Tidak bisa instan, kan? Tilawah sehari se-juz juga proses. Meminta orang untuk tidak pacaran juga proses. Yang penting orang itu sudah tau ilmunya. Bukannya melakukan sesuatu karena hati kita yang meminta jadi terasa lebih ringan?
Semua itu memang butuh proses. Kita harus menyampaikan. Mungkin orang-orang menganggap kita aneh dan bla bla bla karena kita tidak berusaha menyampaikan pemikiran kita. Lalu, setelah kita menyampaikan, kita langsung bilang “Aku nggak bakalan maksa kamu buat berubah. Karena aku tahu melakukan sesuatu dengan hati dan kemauan sendiri jauh lebih nikmat. Berubah ke arah mana pun adalah hakmu. Karena kamu sudah tahu ilmunya, kamu jadi bisa mempertimbangkan tindakanmu. Karena itu aku nggak akan maksa kamu. Tapi.. jika aku tiba-tiba mengingatkanmu, jangan marah, ya! Karena kita sesama umat muslim memang diminta Allah untuk saling mengingatkan dan menasihati. Surganya Allah lebih enak dimasuki kalo rame-rame. Aku sayang kamu karena Allah.” Setelah itu, doakan kebaikan untuknya. Hal yang mungkin kita lupa adalah bahwa kita punya Allah yang dengan mudah bisa membalikkan hati manusia. Karena itu, berdoalah. Minta pada Allah.

Emang nggak semudah kelihatannya. Emang nggak mudah untuk mempratekkannya.. Karena jika dakwah ini mudah, pasti ramai pengikutnya. Hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar