Rabu, 23 Mei 2012

FF Inspirasi-Ku Cinta Palsu

Pagi yang cerah di Rumah Sakit Bina Sehat. Seorang gadis berambut hitam panjang duduk di kursi taman. Wajahnya pucat, sorot matanya kosong, serta pakaian bewarna biru laut yang membelenggu tubuh mungilnya.

"Hei!" seru seorang lelaki berambut cepak membuyarkan lamunannya. "Pagi-pagi udah ngelamun," lelaki tersebut duduk di sebelahnya.
"Roni?" wanita tersebut kaget lalu menghembuskan nafas berat. "Besok aku operasi. Aku takut sekali," katanya.
"Lila sayang, itu hanya operasi. Kau tidak perlu takut. Apa kau menakutkan sesuatu yang akan membuatmu sembuh?" nasehat Roni.
"Besok kau akan menemaniku, kan?" harap Lila.
Roni menggenggam tangan Lila, "Maaf, aku tidak bisa. Aku...," kata-kata Roni menggantung.
"Kenapa?"
"Aku mendapat beasiswa ke Spain. Nanti sore pesawatnya lepas landas. Maaf, Lil. Aku tahu ini berat bagimu tapi-" kata-kata Roni dipotong oleh telunjuk Lila yang sekarang menempel di bibirnya.

"Aku senang orang yang kusukai dapat meraih cita-citanya. Jangan sia-siakan kesempatan ini! Aku pasti mendukungmu!" senyum bahagia terlukis dari wajah Lila.
"Terima kasih," Roni tersenyum lega. Lila memang berbeda dari gadis lain. Dengan segala keterbatasan dan penyakit yang dideritanya, ia berhasil membuat hati Roni yang gelisah menjadi tenang bak air di sungai.
"Btw, boleh aku minta sesuatu?" tanya Lila.
"Apa sih yang tidak aku berikan untuk pacarku ini?" goda Roni.
"Gombali aku," pinta Lila, "Gombalan tentang angkasa."
"Mm.. For first and last," Roni tersenyum jahil, "Angkasa itu indah kalau ada awan. Seperti hidupku yang indah kalau ada kamu.."
"Lagi-lagi!" seru Lila girang karena hatinya sudah berbunga-bunga.
"Kamu tahu nggak kenapa aku nggak bisa hidup di ruang angkasa?"
Lila menggeleng.
"Karena aku hanya bisa hidup di hatimu."
Lila terkekeh, "Lagi!"


"Apa ya?" Roni berpikir sejenak, "Kamu tahu nggak kenapa astronot melayang-layang di luar angkasa?"
Lila menggeleng.
"Karena kalau melayang-layang di hatimu, aku marah!" kata Roni sok posesif.
"Hihi. Roni, seluas-luasnya angkasa raya ini, tidak akan pernah seluas cintaku untukmu," kata Lila.
Roni mengecup lembut kening Lila. Perasaan bahagia menggelayuti kedua insan ini.

XxXxXxX

"Kerjamu bagus. Mulai sekarang kau bebas dari Lila," kata seorang lelaki berusia senja yang tak lain adalah Ayah Lila.
"Aku tidak enak menyakiti hatinya. Sebagai seorang ayah, Anda termasuk jahat. Tetapi terima kasih untuk donor hatinya. Senang berbisnis dengan Anda," kata Roni.
"Tidak perlu merasa berhutang budi. Cinta yang kau berikan pada anakku sudah membayarnya. Sekarang kau bisa bersama dengan Putri," Ayah Lila tersenyum puas.

XxXxXxX


Roni membuka seonggok amplop merah yang baru saja diberikan oleh Pak Pos.

For My Fake Beloved
Roni

Hai, Roni! Apa kabar? Semoga kau baik-baik saja. Aku cuma mau minta maaf karena sudah merenggut kebahagiaanmu. Aku tahu Ayah memberimu donor hati untuk kekasihmu-Putri dan sebagai gantinya kau menemaniku dan mengajariku apa arti kebahagiaan hidup ini sekalipun kau harus meninggalkan kekasihmu. Aku bahagia meskipun menjadi kekasih palsumu dan tak pernah kau cintai. Terima kasih telah memberiku cinta dan semangat hidup meskipun itu hanya sesaat. Semoga kau berbahagia dengan Putri.

Your Fake Beloved
Lila

Roni tersenyum kecut.
"Ada apa, sayang?" tanya Putri yang keluar dari rumah Roni.
"Tidak papa. Ini surat dari kantor," jawab Roni sembari menuntun Putri memasuki rumahnya.

THE END

http://pustakainspirasiku.blogspot.com/2012/05/lomba-ff-mingguan-pustaka-inspirasi-ku.html?spref=fb&m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar