Jumat, 29 Juli 2016

Tasqif 28 Juli 2016 "Berdakwah di Luar Kampus" dengan pembicara Pak Rudi Hartono


Setelah sekian lama nggak taskif... akhirnya hari ini Tika tasqif juga.. hehe.. Tika sebenarnya butuh lebih banyak kajian untuk menambah ilmu..

Nah, karena bulan ini adalah bulan wisuda, terus juga PPL, KKL pada terjun ke masyarakat, makanya temanya “Berdakwah di Luar Kampus”. Ini bisa jadi referensi nih buat aktivis dakwah yang akan menerjunkan dirinya ke masyarakat..

Check it out!

Berdakwah di luar kampus biasanya melalui dakwah profesi. Apapun profesi kita, yang namanya “DAKWAH” harus tetap melekat. Sudah jelas bahwa tugas kita di bumi ini adalah menjadi khalifah fil ardh (pemimpin di muka bumi). Dekan kata lain, manusia memiliki tugas tidak hanya memimpin, namun juga mengayomi dan mengelola bumi.

Sebelum ruh kita ditiupkan ke raga, kita sudah diikat perjanjian dengan Allah SWT yaitu akan mengEsakan Allah selama hidup kita, bahwa Allah adalah Rabb pencipta alam semesta. Amanah telah Allah tawarkan pada langit, bumi, dan gunung namu mereka semua tak mampu menayangga amanah tersebut. Jadilah Allah berikan pada manusia dan manusia sudah berjanji untuk menegakkan amanahNya.

Selain sebagai khalifah, manusia juga sebagai pendakwah. Dakwah itu diserukan kepada orang yang beragama non Islam. Sedangkan, yang diserukan kepada orang yang beragama Islam adalah Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Contohnya, kamu jangan zina, jangan judi, jangan minum khamr, hal-hal tersebut adalah seruan untuk amar ma’ruf nahi mungkar, seruan tersebut tidak cocok ditujukan untuk orang-orang non Muslim. Seruan untuk orang non Islam adalah menyeru mereka untuk masuk Islam.
Lalu bagaimana dengan kita yang masih kuliah?

Sebenarnya, orang Islam tidak ada yang menganggur. Mereka punya tugas selain menjadi khalifah yaitu beribadah kepada Allah. Bangun pukul 3, lalu sholat tahajud, witir, tilawah sambil menunggu subuh, sholat lima waktu, sholat sunnah, sedekah, tilawah, dll.

Untuk mahasiswa yang PPL, satu semester ini ciptakan dakwah di sekolah masing-masing.. Bisa dengan mengadakan kajian. Minta ke kepala sekolah, diskusi dengan kepala sekolah, seminggu sekali mengadakan kajian, bilang kalau para mahasiswa PPL ingin mempunyai kegiatan di sekolah, kegiatan yang positif tentunya. Membangun aktivis dakwah sekolah menjadi hal yang sulit jika kita tidak mengajar langsung di sekolahan tersebut. Jadi, karena ada kesempatan dan ada ladang dakwah, alangkah baiknya jika kita memanfaatkan masa PPL semaksimal mungkin.

Untuk yang sudah lulus, sudah di wisuda, yang penting jadi guru dulu. Guru swasta nggak papa. Belum jadi PNS juga nggak papa. Yang penting bisa mengabdi pada masyarakat.

Ibaratnya gini lho... Tika dapat quotes bagus:
Kalau kamu pingin cerdas, berikan ilmumu
Kalau kamu pingin kaya, sedekahkan hartamu
Kalau semakin banyak tenaga yang kamu keluarkan, semakin sehatlah kamu

Kita belajar bukan hanya belajar saja, cobalah untuk mengajari orang lain, membagikan ilmu kita kepada orang lain. Sedekah itu takkan mengurangi hartamu, malah akan membuat hartamu semakin berlipat ganda. Orang yang sakit, jika menjadi manja karena penyakitnya, ya biasanya akan terus sakit, makanya itu harus beraktivitas.

Untuk yang KKN, KKN merupakan uji coba di masyarakat yang sesungguhnya. Bisa tampil di KKN, melestarikan masjid, jadi imam, adzan, jadi khotib, guru ngaji, dll.  Eksislah di masyarakat.

Untuk yang PKL, buktikan skill kita di tempat PKL, kita harus eksis, profesional, dapat dipercaya, Kalau sudah masuk waktu sholat, teman-teman kerja masih duduk-duduk nongkrong, masih ngobrol, ajak mereka untuk sholat. Bisa nggak kita ngajakin mereka sholat? Bisa nggak selama kedatangan kita, mereka menjadi para ahli masjid? Apalagi kalau selama tiga bulan itu, kita bisa ngajar ngaji untuk mereka..

Kalau malah terimbas kebiasaan buruk mereka di sana, ya mending balik lagi aja hehe.. Oh ya, jangan jadikan PPL, PKL, KKN sebagai alasan untuk tidak ikut halaqah ya! Halaqah itu menguatkan rukhiyah kita, menguatkan ukhuwah kita, dan halaqah bisa menjadi salah satu solusi untuk masalah kita.

Ada cerita gini, perempuan pakai kerudung PPL di sekolah kristen Salatiga. Karena peraturan sekolahnya tidak memperbolehkan menggunakan kerudung, maka si perempuan harus melepas kerudungnya. Perempuan tersebut curhat ke dosennya. Dosennya langsung menemui kepala sekolah, bernegoisiasi. Namun peraturan tetap peraturan. Akhirnya, perempuan tersebut selama PPL lepas kerudung. Semoga hal tersebut tidak terjadi pada kita.. Semoga kita tidak salah memilih sekolah..
Ada quotes lagi nih!

Sekecil apapun, kita harus menjadi orang yang akan membawa masyarakat untuk terus berbuat baik.
Jangan samapai malah mengikuti kebiasaan buruk masyarakat. Jangan sampai yang biasanya ke masjid jadi nggak ke masjid.

Menyampaikan pesan Islam ada  3 cara. Yang pertama, dengan dalil. Hafal hadits, ayat suci Al-Quran, kayak ustad-ustad gitu! Tapi kalau kita dalam menyampaikan ilmunya nggak kuat, kita akan kalah. Lalu kalau kita tidak bisa dengan cara pertama (dengan dalil tadi), masih ada cara yang kedua, yaitu dengan perilaku yang baik. Rasullah adalah model untuk dijadikan contoh perilaku yang baik. beliau adalah uswatun khasanah bagi umat. Lalu yang ketiga yaitu dengan berdebat. Rasullah dulu mahir berdebat. Suka nonton videonya Zakir Naik? Nah, beliau mengislamkan ribuan orang dengan argumen-argumen cerdasnya. Berdebatlah dengan argumen-argumen yang hebat dan kuat (pakai logika berpikir yang bisa mengalahkan mereka).

4 Aspek kita sebagai aktivis dakwah:

1.       KOMUNIKASI
Dakwah sebenarnya mengkomunikasikan secara lantang, jelas, dan akurat. Nggak mungkin Islam bisa sampai ke Indonesia kalau Rasullah, umat-umat terdahulu komunikasinya ecek-ecek. Sudah pasti Rasullah memiliki kemampuan komunikasi yang hebat. Salah satu caranya untuk kita yang merupakan mahasiswa adalah dengan berusaha memiliki IP yang tinggi. Dengan memodelkan akademik, orang-orang akan lebih mudah untuk mengikuti kita. “Oh, masnya pinter, IP-nya tinggi, rajin ibadah lagi! Ikut ah kalau masnya ngajakin mentoring!” Nah... kita bisa dijadikan model mahasiswa idaman, kan??? Masak yang menang olimpiade orang non Muslim terus? Kapan orang Islam menang olimpiade nih? Hehe...

2.       INTERAKSI
Rasullah dengan para sahabat tiap hari berinteraksi. Kalau kita halaqah kan tiap minggu. Karena itu, kalo ada halaqah datang yaa... Rasullah aja tiap hari interaksinya, masak kita seminggu sekali nggak sanggup? Jangan jadikan PPL, PKL, KKN sebagai alasan lho yaaaa..

3.       TRANSPARANSI
Atau KETERBUKAAN. Curhat ama temen, temen halaqah, murabbi. Ungkapkan perasaan, keluh kesah, biar dikasih solusi. Kita harus berusaha untuk lebih bisa berterus terang. Dakwah ini kan amal jamai.. jangan memendam kesusahan sendiri ya, kawan...

4.       AKSELERASI
Maksudnya punya akses untuk mempercepat langkah kita. Tidak stagnan. Tidak pasif. Berpikirnya cepat. Nah ini juga kegunaan halaqah à mempercepat solusi di atas masalah yang dihadapi agar semangat setiap hari.



Wah... tak terasa ya sudah sampai di penghujung acara.. Semoga tulisan ini bermanfaat... Kalau mau diskusi dengan Tika, dengan senang hati... Tika senang berdiskusi dengan kalian semua.. Hehe biar menularkan ilmu dan menambah ilmu...  Tika sih belum PPL.. masih setahun lagi... Yang lagi PPL, PKL, yang udah wisuda, semangat!!!! Bawalah selalu Allah bersamamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar